Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melati Ungu, di Jalan Pembuka Hati

15 September 2018   15:18 Diperbarui: 15 September 2018   17:54 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan itu menyimpan kesetiaan. Sempurna kata bahagia didapati. Kepiluan bukan karena rasa sakit kecemburuan. Namun usia yang memisahkan perjalanan.

Bukan pilihan menjadi bunga trumbu karang. Namun di sanalah sejasad digulung ombak. Tekubur bersama ratusan ribu nyawa lain tersedak

Kini perempuan itu tetap melati ungu. Yang tak pernah ingin menyakiti sesiapapun meski dipenuhi  duri

Setiap saat, selalu saja  sebuah pantai dan senja hari., bulan yang berenang, pagi  dan petang juga pematang yang menjadi kenang. Menemani tanpa melukai semua jalan sebagai pembuka hati 

Cimahi, 2004-2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun