Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Kuliner yang Paling Dicari di Pasar Makale, Tana Toraja

1 Agustus 2025   22:40 Diperbarui: 2 Agustus 2025   07:09 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tollo' lendong khas Toraja di Pasar Makale. (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pasar Makale di Kabupaten Tana Toraja tidak hanya sebagai pasar tradisional yang berada di ibu kota kabupaten. Pasar ini menjadi pusat belanja bagi warga Tana Toraja.

Pasar Makale menganut sistem hari pasar menurun 6 hari. Jadi, misalnya minggu ini hari pasar di hari Sabtu, maka minggu depan hari pasar di hari Jumat dan seterusnya. 

Selain menjalankan fungsi sebagai pasar pada umumnya, pasar ini unik juga karena beroperasi dengan lapak khusus berjualan ternak babi dan daging babi di Tana Toraja. Puluhan babi berbagai ukuran dijajakan setiap hari pasar. Lalu ada lapak yang berjualan daging ternak khas Toraja.

Di luar dari aktifitas berbelanja dan keberadaan pasar hewan, sebenarnya ada satu hal yang lebih menjadikan Pasar Makale sebagai pasar ikonik di Tana Toraja. 

Setiap hari pasar, banyak orang penikmat kuliner khas Toraja menyisir lorong-lorong pasar Makale untuk mencari masakan tradisional bernama tollo' lendong (masakan belut).

Tollo' lendong dimasak dengan bumbu khas Toraja, yaitu pamarrasan, pangi, dan lada katokkon. Jika tidak ada katokkon bisa diganti dengan jenis cabe rawit. Cabe ini akan memberikan sensasi pedas. Sisanya ditambah dengan daun bawang.

Warna kuah kental pamarrasan yang menyerupai tinta cumi dan aromanya yang mengundang  selera, ditambah irisan pangi yang lembut di mulut plus sangat cocok berpadu dengan potongan daging belut sawah.

Belut sawah terlebih dulu dibakar setengah matang untuk menghilangkan lendir dan bau amisnya. Setelah itu dipotong-potong seukuran jari tengah orang dewasa. 

Karakter utama tollo' lendong khas Toraja adalah dijual oleh orang tertentu dari kampung. Sampai saat ini  yang menjual hanya seorang ibu lansia. Setiap hari oalah datang ke Pasar Makale membawa jajanannya dan duduk di lorong pasar.

Setiap porsinya dibungkus dengan daun pangi atau daun pisang dan diikat dengan tusukan lidi. Masakan tollo' lendong yang dibungkus dengan daun segar menghasilkan aroma yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun