Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cerita Perjalanan, Menyusuri Jalur Ekstrem dan Sunyi di Rano - Bonggakaradeng

16 Juli 2025   17:22 Diperbarui: 17 Juli 2025   12:22 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di puncak rangkaian pegunungan jalur sunyi Rano-Bonggakaradeng. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Saya mencoba menelpon via WhatsApp bapak guru yang akan menjadi penunjuk jalan dan sekaligus salah satu Pengurus Cabang PGRI Bonggakaradeng yang akan ikut upacara. Tidak diangkat. Beberapa nomor HP juga saya telpon. Tidak diangkat juga. Nantilah baru saya tahu bahwa Kampung Pandan itu masih blank spot area.

Mengingat waktu mendesak, kami memilih jalur Peaun-Ratte Membuni ke Pandan. Jarak lebih dekat tetapi jalan menantang.

Tidak ada hujan waktu kami melanjutkan perjalanan dari Batutu lewat Peaun-Ratte Membuni. Beberapa kali saya bertanya ke warga dan anak-anak yang saya temui di jalan mengenai rute ke Pandan.

Dari Buakayu, di pertigaan jalan ke Tebing Romantis dan Ollon, kami lurus menyusuri pinggir Sungai Sa'dan ke Kampung Peaun. Jalan rata dan sudah dirabat beton. Hanya saja kecil dan sunyi sekali. Hanya satu motor yang saya temui di jalan, dikendarai oleh siswa SMP yang sudah pualng sekolah karena gurunya rapat (katanya). 

Melewati Gereja Toraja Jemaat Peaun, jalan mulai menanjak. Di bagian kiri dan kanan jalan penuh dengan pohon jati dan gamal yang divariasi dengan sulu' (pagar pembatas hewan ternak. Mulai tidak ada tanda-tanda kegiatan manusia. Hanya kotoran kerbau dan sapi liar yang sering dijumpai. Ladang jagung dengan pagar sulu' juga banyak. 

Jalan mulai mendaki meninggalkan rabat beton berganti tanah. Ada pertigaan, kami sempat berhenti sejenak. Beruntung masih ada jaringan internet. Saya coba buka Google Maps jalan ke Pandan. Kami harus menyusuri tanjakan ke puncak perbukitan. Jarak yang tertera masih 6,7 km. 

Di jarak inilah tantangan yang sebenarnya. Entah seperti apa kontur jalan ke depan.

Saya jalan lebih dulu membelah jalan tanah. Bekas ban motor yang menyerupai jalan setapak tampak jelas bahwa beberapa pengendara baru saja melewati jalur tersebut. Kami pun yakin, kami tidak salah jalan. Sekitar 6 tikungan tajam dan jalan menanjak berbatu di sisi tebing yang curam menjadi santapan ban motor trail. Tubuh pendek dan kaki saya yang juga pendek tentunya akan menjadi masalah besar jika sampai terpeleset karena saya tak bisa menjejak tanah.

Di sisi kiri jalan yang menanjak ada jurang menganga. Di bawahnya lautan awan, pohon pinus, Sungai Sa'dan dan persawahan Lembang Rano Tengah. Pemandangan indah sempat terlintas di pandangan saya yang mana saya deg-degan menyusuri tanjakan.

Saya tak memperhatikan lagi rekan saya yang mengendarai matic di belakang. Intinya, jalan tanjakan berbatu tak bisa untuk tempat berhenti. Salah pijakan, bisa terjun bebas ke jurang. 

Satu kali ada bagian jalan kurang lebih 50 meter yang telah dirabat beton. Sepertinya, jalur yang paling ekstrim dan menanjak. Jalan tanah berbatu, menanjak curam dan dihiasi rerumputan liar di kedua sisinya. Jalan agak terbuka karena sepertinya pengendara yang melintasi duluan sempat memangkas rerumputan dan semak yang menutupi badan jalan. Artinya, jalan alternatif ke Pandan ini benar-benar sunyi dan hanya dilewati oleh orang tertentu saja yang memiliki kepercayaan diri menjajal jalur ekstrim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun