Meskipun mengalami musim domestik yang sangat mengecewakan, finis di posisi ke-17 Premier League, tim berhasil mengalihkan fokus dan energi mereka untuk meraih trofi Eropa, yang secara otomatis mengamankan tempat mereka di Liga Champions UEFA musim berikutnya. Pergeseran prioritas ini, dari performa liga ke kesuksesan piala, adalah sebuah keputusan yang pada akhirnya membuahkan hasil.
Kemenangan ini secara signifikan didorong oleh adaptasi taktis Ange Postecoglou. Meskipun filosofi "Angeball" yang menyerang dan berbasis penguasaan bola adalah ciri khasnya, Postecoglou menunjukkan pragmatisme yang krusial di final.
Ia secara sadar mengadopsi pendekatan yang lebih defensif, dengan penguasaan bola yang sangat rendah dan fokus pada organisasi yang solid serta serangan balik cepat.Â
Perubahan ini, yang juga dipengaruhi oleh absennya gelandang kreatif kunci karena cedera, memungkinkan Tottenham untuk menetralkan ancaman Manchester United dan memanfaatkan satu-satunya peluang mereka.
Keputusan berani Postecoglou, seperti membangkucadangkan kapten Son Heung-min demi Richarlison yang lebih berorientasi pada kerja keras, juga menunjukkan kemampuannya untuk membuat pilihan yang berorientasi pada hasil demi kebaikan tim.
Di tingkat individu, performa heroik dari lini belakang, terutama Micky van de Ven dengan penyelamatan garis gawangnya yang krusial, Cristian Romero sebagai pemimpin pertahanan yang dominan, dan Guglielmo Vicario dengan penyelamatan-penyelamatan pentingnya, menjadi fondasi kemenangan.Â
Kontribusi dari Brennan Johnson dengan gol penentu, serta energi dan pressing dari Pape Matar Sarr dan Yves Bissouma di lini tengah, melengkapi upaya kolektif ini.Â
Keberhasilan ini bukan hanya tentang kehebatan individu, tetapi lebih pada ketahanan kolektif tim dan kemampuan mereka untuk berfungsi sebagai unit yang padu, mengatasi kesalahan dan tekanan untuk mencapai tujuan mereka.
Secara keseluruhan, kemenangan Tottenham di Europa League 2025 adalah momen transformatif yang mengakhiri penantian panjang, memvalidasi kepemimpinan adaptif Ange Postecoglou, dan menegaskan kembali kapasitas tim untuk meraih kesuksesan di panggung Eropa, bahkan di tengah tantangan domestik yang signifikan.
Trofi ini tidak hanya memberikan kehormatan dan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk membangun masa depan klub.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI