Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pragmatisme Postecoglou Bawa Tottenham Hotspurs Menjuarai UEFA Europa League 2025

22 Mei 2025   07:13 Diperbarui: 22 Mei 2025   10:37 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun mengalami musim domestik yang sangat mengecewakan, finis di posisi ke-17 Premier League, tim berhasil mengalihkan fokus dan energi mereka untuk meraih trofi Eropa, yang secara otomatis mengamankan tempat mereka di Liga Champions UEFA musim berikutnya. Pergeseran prioritas ini, dari performa liga ke kesuksesan piala, adalah sebuah keputusan yang pada akhirnya membuahkan hasil.

Kemenangan ini secara signifikan didorong oleh adaptasi taktis Ange Postecoglou. Meskipun filosofi "Angeball" yang menyerang dan berbasis penguasaan bola adalah ciri khasnya, Postecoglou menunjukkan pragmatisme yang krusial di final.

Ia secara sadar mengadopsi pendekatan yang lebih defensif, dengan penguasaan bola yang sangat rendah dan fokus pada organisasi yang solid serta serangan balik cepat. 

Perubahan ini, yang juga dipengaruhi oleh absennya gelandang kreatif kunci karena cedera, memungkinkan Tottenham untuk menetralkan ancaman Manchester United dan memanfaatkan satu-satunya peluang mereka.

Keputusan berani Postecoglou, seperti membangkucadangkan kapten Son Heung-min demi Richarlison yang lebih berorientasi pada kerja keras, juga menunjukkan kemampuannya untuk membuat pilihan yang berorientasi pada hasil demi kebaikan tim.

Di tingkat individu, performa heroik dari lini belakang, terutama Micky van de Ven dengan penyelamatan garis gawangnya yang krusial, Cristian Romero sebagai pemimpin pertahanan yang dominan, dan Guglielmo Vicario dengan penyelamatan-penyelamatan pentingnya, menjadi fondasi kemenangan. 

Kontribusi dari Brennan Johnson dengan gol penentu, serta energi dan pressing dari Pape Matar Sarr dan Yves Bissouma di lini tengah, melengkapi upaya kolektif ini. 

Keberhasilan ini bukan hanya tentang kehebatan individu, tetapi lebih pada ketahanan kolektif tim dan kemampuan mereka untuk berfungsi sebagai unit yang padu, mengatasi kesalahan dan tekanan untuk mencapai tujuan mereka.

Secara keseluruhan, kemenangan Tottenham di Europa League 2025 adalah momen transformatif yang mengakhiri penantian panjang, memvalidasi kepemimpinan adaptif Ange Postecoglou, dan menegaskan kembali kapasitas tim untuk meraih kesuksesan di panggung Eropa, bahkan di tengah tantangan domestik yang signifikan.

Trofi ini tidak hanya memberikan kehormatan dan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk membangun masa depan klub.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun