Proses ini sangat rahasia; kardinal bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, dan Kapel Sistina disapu untuk mendeteksi alat penyadap.
Konklaf terlama dalam sejarah modern berlangsung lima hari (1922).
Proses ini menggabungkan tradisi, spiritualitas, dan kerahasiaan, mencerminkan pentingnya pemilihan pemimpin spiritual bagi 1,3 miliar umat Katolik.
Berdasarkan tradisi Gereja Katolik Roma dan sistem pemilihan terkini, tahapan lengkap Konklaf tergambar seperti berikut.
1. Sede Vacante (Kekosongan Takhta Suci)
Setelah Paus wafat atau mengundurkan diri, Gereja Katolik memasuki periode sede vacante. Kolegium Kardinal mengambil alih pengelolaan sementara Gereja di bawah pimpinan Kardinal Camerlengo. Selama periode ini, tidak ada inovasi besar yang boleh dilakukan hingga Paus baru terpilih.
Kongregasi Umum
Para kardinal dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan dalam waktu 15-20 hari setelah wafatnya Paus (misalnya, setelah Paus Fransiskus wafat pada 21 April 2025). Mereka mengadakan pertemuan yang disebut General Congregations untuk membahas tantangan Gereja dan mempersiapkan konklaf.
2. Misa Pro Eligendo Pontifice
Konklaf dimulai dengan misa khusus di Basilika Santo Petrus, dihadiri seluruh kardinal, untuk memohon bimbingan Roh Kudus dalam pemilihan Paus baru. Pada 7 Mei 2025, misa ini dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re.
3. Prosesi ke Kapel Sistina
Setelah misa, kardinal elektor (kardinal di bawah usia 80 tahun, pada 2025 berjumlah 133) memasuki Kapel Sistina. Pintu ditutup rapat setelah perintah extra omnes (semua orang keluar), menandakan isolasi total dari dunia luar.
4. Pemungutan Suara Â