Puluhan gazebo berjejer di bantaran sungai sepanjang kurang lebih 200 meter. Parkiran mobil cukup mumpuni untuk sekitar 30-70 mobil. Deretan pepohonan hijau di sepanjang bantaran sungai membuat sejuk pula suasana.Â
Keindahan pemandangan aliran sungai dengan alam yang masih terjaga, jauh dari kebisingan dan polusi membuat lokasi ini menjadi sasaran kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal. Saya sempat berjumpa dan berbincang dengan dua wisatawan asal Italia.
Secara khusus, perjalanan kami dari warga Gereja Toraja Jemaat Bukit Sion Salubarani ke Objek Wisata Sa'dan To' Barana' dalam rangka pelaksanaan Perayaan Paskah tahun 2025 dalam bentuk ibadah padang (ibadah di alam terbuka). Warga jemaat yang bermukim di Kelurahan Salubarani, perbatasan Tana Toraja-Enrekang menempuh perjalanan 2 jam. Mereka berangkat pukul 07.30 pagi dan tiba di lokasi wisata pukul 09.30.
Semua anggota jemaat berpencar ke lima gazebo yang telah kami pesan. Total lebih dari 20 gazebo di sepanjang bantaran Sungai Sa'dan ini. Sehingga, cuaca hujan pun, pengunjung tetap nyaman.
Ibadah Paskah dimulai tepat pukul 10 pagi dan selesai satu jam kemudian. Pengunjung sangat padat di lokasi, banyak pula pendatang dari warga non-Kristen. Tetapi, luar biasanya, para pengunjung berdiam diri tidak membuat kebisingan saat ibadah berlangsung. Ada toleransi yang terjaga. Sangat indah.
Di penghujung rangkaian ibadah, anak-anak sekolah minggu diberi kesempatan untuk mencari telur Paskah. Lokasi pencarian ada di sekitar halaman Tongkonan Ponglabba. Sangat ramai dan meriah.
Seusai ibadah, anak-anak dan beberapa orang tua langsung terjun ke sungai untuk bermain bebatuan, pasir dan berenang. Sementara yang lainnya berpindah ke bagian selatan, di bawah pohon rindang untuk memanggang daging (ma'rarang). Beberapa kilogram ikan juga menjadi bahan santapan pemanggangan.
Bahan-bahan memanggang telah kami bawa dari rumah. Saya membeli dua karung arang dan membawa satu panggangan ukuran sedang. Pengelola objek wisata pun menyiapkan tiga panggangan besar untuk kami gunakan.