Harapan besar disematkan ke pundak pelatih baru Juventus selepas memutus kerjasama dengan Thiago Motta. Namun, harapan itu kini mulai menghadapi kerikil tajam di awal perjalanan. Igor Tudor yang didapuk sebagai suksesor akhirnya menelan kekalahan perdananya sebagai pelatih kepala Juventus.Â
Di laga pekan ke-33 Serie A Liga Italia, Juventus harus mengakui keunggulan tuan rumah Parma saat bertandang ke Ennio Tardini, Rabu (23/4/2025). Juventus menyerah 0-1.
Striker Matteo Pellegrino menjadi pahlawan tuan rumah lewat golnya di menit ke-45+1.
Juventus kembali mendominasi pertandingan di hampir semua aspek. Tetapi hasil kahir laga tidak berpihak untuk klub pemilik gelar juara liga terbanyak.
Kekalahan dari Parma membuat posisi Juventus terpaku di peringkat kelima klasemen sementara dengan koleksi 59 poin. Harapan masuk posisi empat besar klasemen pun mulai menemui jalan terjal. Sementara Parma, dengan kemenangan krusial tersebut, mulai mengamankan posisi dari zona degradasi dengan bertengger di posisi ke-15 mengoleksi 31 poin.
Evaluasi Masalah
Melihat pertandingan Parma kontra Juventus, masalah di tim asuhan Igor Tudor semakin jelas. Masalah tersebut sebenarnya sudah ada sejak masa pelatih Thiago Motta dan juga dipengaruhi oleh cederanya Gleison Bremer.
Gol tunggal Parma yang dicetak oleh Mateo Pellegrino di menit akhir babak pertama terjadi akibat kelengahan lini belakang Juventus dalam mengantisipasi umpan silang.
Igor Tudor menyebut gol tersebut tercipta dari umpan silang dari jarak 40 meter, yang mengindikasikan adanya kesalahan posisi atau kurangnya penjagaan.Â
Titik lemah Juventus di sektor belakang adalah di bek kiri. Kualitas Lloyd Kelly masih jauh dari harapan. Kembali pemain berkebangsaan Inggris yang didatangkan pada bursa transfer musim dingin menjadi bulan-bulanan pemain lawan.Â
Predikat skor statistik terendah di kubu Juventus sangat wajar. Kelly sangat mudah ditembus lawan. Terbukti kembali pada proses terjadinya gol kemenangan Parma. Matteo Pellegrino pun sukses menembus Kelly. Pellegrino mampu bergerak dan melompat lebih taktis dibanding Kelly yang seolah terpaku.