Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Di Balik Perayaan dan Liburan, Ada Sisi Ekologis yang Terabaikan

6 April 2025   23:58 Diperbarui: 8 April 2025   09:09 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu titik jalan trans Sulawesi Makassar-Toraja yang pohon pelindungnya mulai mati. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tradisi mudik menyebabkan pergerakan jutaan orang menggunakan berbagai jenis transportasi. Peningkatan volume kendaraan bermotor, terutama mobil pribadi, berkontribusi signifikan terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca dan polusi udara.

2. Kemacetan

Kemacetan parah yang sering terjadi selama mudik memperparah masalah emisi karena kendaraan terus menyala dalam kondisi diam.

Potensi Kerusakan Lingkungan Lainnya

1. Penggunaan Sumber Daya Alam Berlebihan

Peningkatan aktivitas selama libur Lebaran dapat menyebabkan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, seperti air dan energi. Pemanfaatan ini turut memicu rusaknya ekosistem, seperti terinjak-injaknya banyak jenis tanaman di objek wisata alam. 

Selain itu, ada pula tindakan mengumpulkan sampah di bawah batang-batang pohon pelindung di jalan. Sampah tersebut dibakar yang kemudian membuat pohon pelindung rentan mati.

2. Kebakaran

Di beberapa daerah, risiko kebakaran pada pemukiman, hutan dan lahan dapat meningkat akibat aktivitas manusia yang kurang hati-hati, terutama di musim kemarau yang sering bertepatan dengan libur Lebaran. Di masa musim hujan pun, beberapa kali kejadian kebakaran di Tana Toraja. 

Upaya yang Perlu Ditingkatkan

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa beberapa upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, seperti imbauan untuk mudik ramah lingkungan, penyediaan tempat sampah tambahan di area publik dan wisata, serta kampanye kesadaran lingkungan. 

Namun, upaya-upaya ini perlu ditingkatkan dan diperluas agar dampak negatif terhadap lingkungan selama libur Lebaran dapat diminimalkan secara signifikan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain: 

  • Edukasi dan Sosialisasi. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan selama libur Lebaran melalui berbagai media.
  • Penyediaan Infrastruktur yang Memadai. Pemerintah daerah perlu memastikan ketersediaan infrastruktur pengelolaan sampah dan fasilitas umum yang memadai di area publik dan wisata.
  • Penegakan Hukum. Memberlakukan aturan yang tegas terkait dengan pengelolaan sampah dan perlindungan lingkungan di area wisata. 
  • Promosi Pariwisata Berkelanjutan. Mendorong praktik pariwisata yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
  • Inisiatif Masyarakat. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama libur Lebaran.

Dengan adanya kesadaran dan tindakan nyata dari berbagai pihak, diharapkan sisi ekologis tidak lagi terabaikan selama masa libur Lebaran, sehingga kegembiraan dan kebersamaan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun