Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips Hidup Tenang di Usia Lanjut

28 Februari 2025   18:39 Diperbarui: 1 Maret 2025   05:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa tua dan hidup sendirian, kunci hidup tenang adalah hidup harmonis dengan sesama tetangga.

Demikianlah salah satu kalimat "sakti" yang disampaikan oleh seorang nenek lansia yang kemudian saya sapa Oma Dian.  Tadi pagi cerita kami berlangsung saat saya berbincang di tengah ia melayani foto copy dokumen yang saya gandakan.

Setiap orang memiliki cara dan gayanya sendiri dalam menjalani masa-masa usir dimakan usia. Banyak yang stroke dan depresi di masa lanjut usia. Ada pula yang sakit-sakitan. Tetapi, bagi Oma Dian, lansia adalah masa yang tetap membahagiakan.

Sudah puluhan tahun Oma Dian hidup menyendiri di kiosnya yang mungil. Kios kecilnya yang berupa bangunan semi permanen tepat di pinggir jalan trans Sulawesi, poros Toraja-Makassar, Lempe, Ge'tengah, Mengkendek. Ia mengisi hari-harinya dengan berjualan pulsa, peralatan smartphone, kebutuhan rumah tangga, ATK dan juga melayani foto copy. 

Saya ingat bahwa ini adalah yang keempat kalinya dalam 10 tahun saya singgah di Kios Dian Cell Foto Copy. Kios ini selalu menjadi alternatif untuk foto copy dan membeli ATK saat toko serupa di Kota Makale masih tutup di pagi hari.

Baginya, usia lanjut bukanlah penghalang untuk tidak aktif. Sebutan lansia produktif pun sesuai untuknya. Ia masih sangat lugas memasang stop kontak mesin foto copy, mengecek ketersediaan kertas dan memperbaiki jika ada kemacetan kertas. 

Dengan penuh keramahan, senyum merekah di bibir, Oma Dian dengan santai menceritakan suasana hidupnya. Baginya, hidup sendiri di tengah usia lanjut tak membuatnya sedih. Suami tercinta telah lama kembali ke pangkuan-Nya. Anak-anak sibuk dengan keluarga dan karirnya masing-masing. Kunci utamanya adalah hidup harmonis dengan tetangga.

Ya, sendirian bertahun-tahun tak pernah membuat saya kesepian. Jika saya sakit, tetangga akan langsung membawa saya ke rumah sakit. 

Teras kios Oma Dian di jalan Trans Sulawesi, Mengkendek. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Teras kios Oma Dian di jalan Trans Sulawesi, Mengkendek. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Prinsip hidup sederhana yang dijalankan Oma Dian. Baginya, tetangga adalah saudara. Merekalah pengganti anak-anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun