Terakhir, mencelupkan ujung jari kelingking ke tinta khusus di dekat pintu keluar. Ini adalah tanda resmi usainya pencoblosan.Â
Sah sudah saya selesai memberikan hal suara. Apapun hasilnya dan siapapun pemenangnya, mereka adalah pilihan rakyat. Kalah dan menang adalah lumrah dalam kontestasi politik.Â
Secara pribadi, perjalanan saya untuk memberikan suara di pilkada 2024 sangat berkesan. Betapa tidak, jarak kurang lebih 8.000 kilometer dari Pulau Jeju, Korea Selatan ke Tana Toraja harus saya tempuh demi partisipasi di pilkada.Â
Ya, terima kasih buat Sesditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikdasmen yang telah memfasilitasi perjalanan dari Korea ke Jakarta dan selanjutnya ke daerah.Â
Usai mencoblos, saya pun harus menempuh perjalanan panjang langsung kembali ke Jakarta. Tak ada pesawat beroperasi dari Tana Toraja ke Makassar. Demikian pula angkutan bus dan mobil penumpang lainnya. Sehingga, saya harus menyetir mobil sendiri ke Makassar agar bisa mendapatkan jadwal penerbangan yang sesuai dengan pembukaan kegiatan di Jakarta.Â
Satu suara saya mungkin biasa saja. Pengaruhnya tak seberapa dan signifikan. Tetapi, satu suara saya bisa berkontribusi untuk hasil akhir di pemilihan bupati dan gubernur.Â
Memberikan satu suara jauh lebih bernilai dibandingkan mengambil posisi golput.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI