Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Penyamun di Sarang Perawan

12 April 2024   18:55 Diperbarui: 14 April 2024   05:13 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi. Sumber: dokumen pribadi (Facebook Yulius Roma Patandean) 

Ibu Yuli yang polos selalu menjadi sumber canda dan tawa. Masih teringat dengan jelas sesi makan malam bersama mereka beberapa waktu yang lalu. Lucu dan menggelikan. Ibu Yuli hampir memasukkan ke mulut hiasan meja makan yang terbuat dari plastik dikira bagian dari menu makan yang disajikan. 

***

Pada satu kesempatan, Pong Owen dan kelima ibu guru ditugaskan pada satu kegiatan yang sama. Kembali mereka berangkat bersama-sama. Sekali lagi, Pong Owen hadir sebagai laki-laki terganteng di antara mereka. 

Oleh karena telah bersama-sama selama ini, maka tak perlu ditanya lagi kekompakan di antara mereka. Hingga para ibu guru belanja baju seragam, Pong Owen mengiyakan saja. 

Ke mana-mana Pong Owen setia mengantar hingga ke depan pintu pagar dari rekan-rekannya. Tak jarang pula, ibu-ibu guru memperhatikan kebutuhannya. Pernah satu waktu, mereka bergiliran menjaga anak kedua Pong Owen di sekolah. 

Hingga pada suatu waktu, Pong Owen mengupload satu foto kebersamaan dengan kelima rekannya di Facebook. Kostum mereka seragam. Pong Owen berdiri di tengah.


Tak sampai satu menit, ada satu komentar lucu terlampir di foto. 

"Anak Penyamun di Sarang Perawan."

Pong Owen pun merespon dengan emoticon tertawa. 

Memang ada benarnya juga. Selama ini Pong Owen adalah satu-satunya laki-laki yang selalu setia bersama kelima rekannya. Mereka adalah rekan kerja rasa saudara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun