Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Kerbau Petarung dan Hobi Anak Muda Toraja

14 Januari 2024   05:22 Diperbarui: 16 Januari 2024   18:26 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua anak muda Toraja sedang mempersiapkan kerbau petarung di arena adu kerbau. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kerbau petarung diberi nama-nama unik. Ada yang lucu dan ada pula yang menyeramkan. Baru-baru ini ada kerbau bernama Daster Putih yang sangat disayang oleh pemiliknya. 

Unik lagi, pemiliknya seorang gadis muda. Ia menangis ketika Daster Putih harus berpindah pemilik karena dijual. Padahal Daster Putih adalah salah satu kerbau yang jarang kalah ketika bertarung. 

Beberapa tahun lalu, ada kerbau petarung bernama banteng. Kerbau ini adalah kerbau yang didatangkan dari Vietnam. Lalu ada kerbau bernama Dozer, Tirrik Lada, Kampa Tampo, dan Grandong. Nama ini diberikan karena prestasi dan kekuatan kerbau ketika bertarung. 

Ada nama kerbau yang menggambarkan lokasi kerja pemilik kerbau, seperti nama Papua, Morowali, dll. Kerbau-kerbau ini adalah kerbau milik perantau Toraja. Rata-rata yang memberi nama adalah perawat kerbau alias para anak muda. Nama kerbau inilah yang menjadi nilai jual di arena adu kerbau. 

Kerbau petarung yang kalah sedang dikendalikan oleh beberapa pemuda.(Sumber: Dokumentasi pribadi)
Kerbau petarung yang kalah sedang dikendalikan oleh beberapa pemuda.(Sumber: Dokumentasi pribadi)

Saking sukanya merawat kerbau petarung, setiap kelompok anak muda akan memiliki baju/kostumnya masing-masing. Lalu ada semboyan dan tagline ketika memasuki arena adu kerbau. 

Jadi, jangan heran jika memasuki plaza kota Makale di Tana Toraja, akan sering dijumpai beberapa ekor kerbau petarung yang sedang jalan-jalan santai atau berlari mengelilingi kolam Makale. 

Kerbau-kerbau ini bukan belajar berjalan di catwalk, tetapi sedang latihan kekuatan badan. Ada lonceng di leher kerbau yang juga menambah daya tarik. Sesekali kerbau petarung yang melenggak-lenggok di tengah kota dari sore hari bahkan hingga subuh telah menjadi objek wisata dadakan. 

Peran anak-anak muda di sini sangat penting. Mereka tak kenal capek hanya demi membuat kerbau mereka sehat, kuat, dan bisa diandalkan di setiap arena. Apalagi jika kerbau petarung akan segera turun arena. 

Anak-anak muda yang bertugas merawat kerbau akan menghabiskan banyak waktu untuk melatih kerbau bertarung, menjaga kerbau di kandangnya agar tak sembarang dikunjungi orang. 

Merawat kerbau petarung, selain menjadi hobi, juga menjadi lahan mencari nafkah. Khusus bagi para remaja pria, banyak di antara mereka yang mendapatkan biaya pendidikan untuk melanjutkan pendidikan di bangku SMA dan SMK berbekal menjadi perawat kerbau petarung. Mereka mendapatkan gaji bulanan dari pemilik kerbau. Selain gaji, mereka juga memperoleh fasilitas tempat tinggal dan makan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun