Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pemicu Datangnya Warga Musiman Bulan Desember

21 Desember 2023   22:11 Diperbarui: 22 Desember 2023   10:57 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kegiatan tiga warga pendatang di kota Makale, Tana Toraja. Sumber: dok. pribadi

Di malam hari, kota makin ramai dan gemerlap oleh lampu-lampu dari lapak penjual. Listrik didapatkan dari rumah terdekat. Ada pula yang menggunakan balon listrik gantung yang di-charge. Dengan gaya masing-masing, setiap lapak merayu pejalan kaki dan pelintas untuk membeli. 

Lapak penjual petasan di malam hari. Sumber: dok. pribadi. 
Lapak penjual petasan di malam hari. Sumber: dok. pribadi. 

Menjelang tanggal 25 Desember dan malam Tahun Baru menjadi waktu panen terbaik bagi warga pendatang. Malam Natal dirayakan warga Toraja dengan pesta kembang api. Dan makin meriah di malam menyambut Tahun Baru. 

Masih terpeliharanya toleransi antar umat beragama di Toraja dengan sangat baik juga turut menjadi alasan mengapa warga musiman non Kristen menjadikan Toraja sebagai sasaran meraup rupiah.

Rutin, setiap tahun, bulan Desember menjadi magnet bagi warga non Toraja menjadi bagian warga lokal. Desember telah menjadi magnet bagi mereka karena adanya event tahunan bertajuk Lovely December. 

Ini adalah event akbar tahunan untuk mendorong perumbuhan pariwisata di bumi Lakipadada. Meskipun banyak kegiatan lain yang dilaksanakan, akan tetapi pesta kembang api adalah kegiatan yang paling ditunggu warga lokal dan pengunjung. 


Pulangnya warga Toraja dari tanah dan atau menjadi berkah tersendiri bagi warga musiman Toraja. Pembeli terbanyak adalah perantau. 

Jumlah warga bertambah signifikan dalam sebulan yang memicu meningkatnya aktifitas. Sektor pariwisata memetik hasil dan warga lokal mendapatkan manfaat dari kehadiran warga pendatang musiman. 

Salah satu warga pendatang berpendapat bahwa di bulan Desember, ia bisa memasok hingga 5000 ekor ayam. Untuk merespon kebutuhan konsumen dalam merayakan Natal dan Tahun Baru. Ia memasok ayam dari tiga daerah, yakni Palopo, Enrekang dan Sidrap.

Kembali ke penjual petasan, seiring meningkatnya jumlah pemasok dan penjual petasan, ada dampak yang ditinggalkan. Kadar kerusakan udara di kota Makale dan Rantepao meningkat karena asap pembakaran petasan. Bau petasan tercium hampir tiap hari Jangan tanya bagaimana rusaknya kualitas udara di malam Natal dan Tahun Baru. 

Demikian pula produksi sampah. Bekas bungkus petasan berserakan di mana-mana.  Belum termasuk sampah dari makanan dan minuman. Namun, inilah dampak dari pergerakan ekonomi musiman di Toraja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun