Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Skandal Foto dalam Hujan

26 Desember 2017   07:29 Diperbarui: 27 Desember 2017   21:03 1861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan di Chinatown, Singapura |dok. pribadi

Saya tertantang untuk mencoba hunting foto malam hari dalam suasana hujan setelah membaca sebuah artikel tentang skandal foto Steve McCurry, fotografer kawakan yang karyanya banyak mendapat penghargaan dan banyak dimuat di majalah foto kenamaan seperti National Geographic. 

Artikel itu membahas bahwa seorang fotografer kawakan juga bisa melakukan hal dianggap tidak etis dalam foto jurnalisme dengan mengubah foto karyanya sebelum dipublikasikan. 

Dalam foto jurnalisme mengubah foto dianggap dalam batasan wajar jika hanya menambahkan saturasi warna, mengubah kontras, dan mempertajam foto. Tetapi menambah atau mengurangi unsur dalam foto dianggap sebagai hal yang kurang etis atau bahkan dianggap sebagai sebuah pelanggaran yang fatal.

Tak ada payung plastikpun jadi | dok. pribadi
Tak ada payung plastikpun jadi | dok. pribadi
Kalau kita meng-google dua kata kunci "scandal" dan "Steve McCurry" maka akan muncul berbagai ulasan tentang foto-foto karya Steve McCurry yang tidak sesuai dengan foto aslinya. Dari sekian banyak foto yang dibahas ada dua foto tentang hujan. 

Hujan memang sesuatu yang artistik tetapi juga sekaligus menantang apalagi pada tahun 1980-an saat fotografi dilakukan secara analog dan belum ada banyak alat yang tahan air.

Lari malam | dok. pribadi
Lari malam | dok. pribadi
Dalam dua foto yang dibahas tersebut Steve menghilangkan beberapa anak dari fotonya. Pada foto aslinya ada banyak anak bermain sepak bola dalam hujan di India tersebut. Anak-anak yang membuat komposisi foto tidak imbang lalu dihapus dengan program pengedit foto. 

Foto yang kedua adalah seorang penarik rickshaw atau sejenis becak dalam hujan. Aslinya ada 4 penumpang dalam fotonya tetapi dalam foto yang dipublikasikan di majalah hanya ada 2 penumpang saja. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, Steve membela diri dengan mengatakan bahwa dirinya bukan photojournalist.

Rejeki dalam hujan | dok. pribadi
Rejeki dalam hujan | dok. pribadi
Bagi saya sendiri yang menggemari street photography menghilangkan atau menambah objek dalam foto adalah hal yang harus dihindari. 

Editing saya lakukan hanya sebatas menambah atau mengurangi kontras, saturasi, gelap-terang, ketajaman, dan sedikit cropping. 

Kebiasaan mengedit terlalu banyak akan menumpulkan ketrampilan fotografi karena kita menjadi malas berpikir sebelum memotret. Bagaimana pun juga foto yang kualitas dan komposisinya jelek tidak akan menjadi baik dengan pertolongan program pengedit foto apapun.

Teknikalitas

Ragu | dok. pribadi
Ragu | dok. pribadi
Setidaknya ada dua tantangan ketika memotret jalanan di malam hari dalam keadaan hujan. Pertama, di malam hari tidak ada cukup cahaya, maka solusinya adalah menaikkan ISO dan menggunakan lensa dengan bukaan lebar. 

Kedua, dalam keadaan hujan orang cenderung bergerak dengan cepat karena tidak mau basah, maka shutter speed-nya harus berkisar 1/60, 1/125, atau bahkan 1/250 detik supaya foto tidak kabur, kecuali memang menginginkan efek tersebut.

ISO tinggi | dok. pribadi
ISO tinggi | dok. pribadi
Saya membawa sebuah kamera dengan sensor APS-C dengan 24 megapiksel dan sebuah lensa 50mm F/2. Baik kamera maupun lensanya tahan cipratan air. Meskipun demikian saya tetap membawa sebuah tas yang tidak tembus air dan payung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun