Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mati Listrik, Mikir

8 November 2021   22:15 Diperbarui: 9 November 2021   05:06 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Listrik merupakan sumber daya yang mau atau tidak kebutuhannya akan terus bertumbuh.  Orang dulu tidak ada hp sekarang ada hp. Orang dulu jarang memakai mesin cuci sekarang sudah pakai mesin cuci. Gosok mengosok sudah tidak pakai gosokan kuningan ayam jago lagi, sekarang sudah pakai gosokan uap.

Di kalangan tertentu microwave dipakai untuk menghangatkan makanan yang dibeli secara daring. Microwave minimal 1000 watt. Belum lagi AC, bumi yang makin panas AC menjadi satu kebutuhan. Ditambah lagi dengan air purifier. Nah itu butuh listrik paling sedikit 500 watt. Semakin sedikit watt yang dibutuhkan harga peralatannya semakin wauuuu.

Jadi para pemangku kepentingan please deh identifikasi masalah dan kemudian membuat kalkulasi kebutuhan dan pertumbuhan. Kebutuhan sekarang sudah tinggi tapi kalau pasokan tidak dijaga bisa pemadaman bergilir lagi. Flash from Fantastic Four, please do ur magic.

Lantas apa yang mesti diperbuat? Nikmati dulu model gandum daripada mikirin apa yang mesti diperbuat untuk mengatasi krisis listrik.

Serius makan model gandum di depan pintu keluar Stasiun Kertapati sungguh nikmat. Sesi kedua kami pun berlanjut. Empat lelaki memesan dua model ikan dan dua tekwan ditambah masing-masing Indomie goreng. Hanya perempuan bertubuh atletis yang memperlihatkan udelnya dan perutnya yang sick pack serta pahanya yang berotot yang tidak ikut sesi kedua. Dia memang diet karbohidrat.

Pembangkit hijau. Ah sudahlah. Itu sesuatu yang sangat mahal.  Bukannya tidak mau tetapi tingkat keekonomiannya belum nyampe untuk dinikmati. Semoga nanti kalau pembangkit hijau alias alternatif sudah murah dan efektif efisien baru dibangun secara masif.

Coba lihat Eropa ketika Revolusi Industri dimulai. Bagaimana dengan pencemarannya? Ada begitu banyak informasi mengenai hal tersebut. Kalau sekarang mereka ingin membeli karbon dengan segala macam persyaratan juga tidak masalah.

Mari dibalik, kasih kita teknologi pembangkit hijau dengan investasi murah untuk kebutuhan listrik kita yang berlipat pangkat. Lalu apakah Indonesia yang seluas ini akan meninggalkan pembangkit batubara. Wadidaaawww. Rugi dong. Masih panjang perjalanan untuk anak cucu. Paling penting sekarang kebutuhan listrik terpenuhi.

Penuhi jangan kedap kedip. Penuhi dengan keandalan kestabilan tingkat dewa. Solusinya bangun pembangkit. Caranya ada eksekutif, legislatif, investor, biarlah mereka yang memikirkan, merencanakan, mengeksekusinya. Mak itu bae pening. 

Berkelindanlah di sana, tarik menarik. Masuklah pemilik lahan dan lain sebagainya seperti roller coaster. Paling penting diputuskan untuk dibangun. Titik.

Usai menikmati makan tekwan, model ikan plus Indomie goreng terbaca WA kalau listrik di wilayah teman yang sedang hamil sudah hidup lagi. Kami pun selesai sarapan. Giliran kami mengantarkan perempuan bertubuh atletis untuk mengolah tubuhnya di gym POM IX. Udel dan paha teman ini memang bikin mata lelaki banyak yang meliriknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun