Walau terlihat hanya menjual tubuhnya yang atletis dan seksi serta berotot, teman perempuan kami ini lagi mengambil magister arsitektur. Sambil nyetir dia ngomong, "tinggal dihitung saja mudarat dan manfaat pembangkit batubara, air dan gas. Mati listrik. Mikir".
Tertawalah kami berempat. WA masuk lagi. "Jangan kau pandangi paha dan pinggangnya. Beda 15 tahun woi." Kubalas, "iri bilang bos. La yang minta aku duduk di depan, sopir".
Salam Kompal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!