Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ganjar Vs Bambang Pacul, Perseteruan dengan Disain

28 Mei 2021   11:27 Diperbarui: 28 Mei 2021   11:31 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto bakal tidak dipakai atau kalau kepepet juga dipakai itupun kalau di sebuah halaman sudah tidak ada lagi foto yang bagus. Begitupun video, lebih apes lagi kalau memang tidak ada pesanan wawancara dan tidak ada gambar pendukung di lapangan.

Bagi pemain Medsos, lapangan itu lebih asik dan jozzz dibandingin cuma cerita bla bla bla. Risma misalnya. Cerita di lapangan. Gerak. Kerja. Lah, Risma sidak di kantornya saja gambarnya bagus karena menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki.

Ganjar yang naik motor meninjau sekolah dasar yang susah sinyal dan kemudian memberikan bantuan telepon pintar, menjadi terlihat epik. Pemandangan bagus. Dan ada juga wawancara di lapangan dengan anak sekolah dan gurunya. Mereka sebelumnya menulis surat ke Ganjar mengenai persoalan susah sinyal dan ada siswa yang tidak memiliki telepon pintar.

Ada begitu banyak video Ganjar di lapangan, mulai dari meninjau dusun yang harus menuruni dan menaiki ratusan anak tangga, ada Lansia yang memukul Ganjar, meninjau kelenteng dan lain sebagainya. Itu kerja. Itu bisa diketahui oleh masyarakat luas ketika kerja itu dimasukin ke Medsos.
Bagaimana dengan Gibran dan Bobby, Walikota Solo dan Walikota Medan? Mereka main Medsos. meninjau banjir. Memecat lurah dan Kepling. Sidak ke dinas-dinas.

Mereka yang terekam dalam Medsos kerja Ganjar, Gibran dan Bobby tentu akan senang. Dulu ketika Medsos belum sebooming sekarang, masuk TV merupakan sebuah kebahagian. Demikian pula ketika pemberitaan masuk koran dan foto pun masuk di koran.

Bahkan ada eksekutif dulu, yang tidak mau ngomong ataupun bergerak kalau tidak ada wartawan. Itu fakta yang tak terbantahkan. Bahkan dulu ada mobil khusus untuk mengikuti eksekutif ke lapangan.

Sekarang, setelah era Medsos, wartawan cetak dan elektronik mulai tergusur. Ini fakta. Tidak bisa dibantah. Eksekutif yang tahu dengan kekuatan Medsos tentu akan menjadikan Medsos kerja bukan kerja Medsos.

Ganjar memanfaatkan dengan sangat cantik Medsos kerjanya. Semua menjadi tahu apa yang dilakukan oleh Ganjar untuk penduduk Jawa Tengah. Harus diakui pula, kalau Ganjar juga tidak sempurna. Kalaupun mau dicari celanya pasti dapat.

Medsos sebagai media informasi kerja juga menjadi saluran komunikasi dengan rakyatnya. Bukan lantas dibuat lebay, ataupun dibuat-buat tetapi biarlah Medsos bekerja apa adanya.

Membuat Medsos bekerja itu susahnya minta ampun. Butuh daya tahan. Butuh sumber daya yang kenyal dan lentur serta kreatifitas. Pandai melihat masalah dan bisa menyelesaikan alias memberi solusi. Bukan asal ngecap tetapi tak terlihat hasilnya. Bila itu terpenuhi dan konsisten. Medsos kerja akan bekerja dengan sendirinya

Tiga Nama Melambung
Kembali pada perseteruan. Secara umum hal ini terdisain, baik sengaja maupun tidak sengaja. Tiga nama melambung di jagat Medsos, Ganjar, Bambang Pacul dan Puan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun