Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Perempuan Melepas Lelakinya pada Perempuan yang Lebih Seksi

24 Oktober 2018   10:17 Diperbarui: 24 Oktober 2018   12:00 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untung Lipstik di Gelas Nggak Nempel di Leher I Foto: OtnasusidE

Apa yang ada dipikiran seseorang kalau istrinya/suaminya, tunangannya, pacarnya memberikan kesempatan pada suaminya/istrinya, tunangannya, pacarnya untuk sarapan pagi atau makan siang atau makan malam dengan orang lain? Kesempatan langka itu.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah istrinya/suaminya, tunangannya, pacarnya sudah tidak sayang lagi atau cinta lagi pada suaminya/istrinya, tunangannya, pacarnya? Kenapa ada pertanyaan ini, karena kok teganya, beraninya memberikan kesempatan pada orang yang disayangi, dicintai untuk sarapan pagi, makan siang ataupun makan malam dengan orang lain.

Ingat, syaratnya itu bukan sarapan pagi, makan siang, makan malam rame-rame tetapi berdua dalam sebuah pertemuan yang resmi. Syaratnya lagi, itu bisa perempuan ataupun lelaki.  Nah loh.  Adakah Kompasianer ataupun pembaca Kompasiana yang berani melakukan, memberikan kesempatan pada pasangannya untuk melakukan itu.

Sekali lagi ingat. Para Kompasianer dan pembaca Kompasiana, ada sebuah pernyataan, kita tidak tahu apa yang bisa diperbuat oleh suami/istri, tunangan, pacar di belakang kita? Di depan kita, dia baik-baik saja. Di belakang, kita tak tahu apa yang dia bisa lakukan.

Bisa saja di depan kita dia  chat  dengan orang lain atau lebih dekat dengan orang lain dibandingkan dengan orang yang ada di hadapannya ataupun di sampingnya. Bahkan ada orang yang bisa berteleponan di depan pasangannya karena ternyata si orang ini lupa memberitahu kalau sekarang dia dengan pasangan sahnya.  Wak wak wak.

Pengalaman yang sangat berharga itu didapat oleh seorang lelaki. Si lelaki itu sudah mendapatkan lampu hijau dari si perempuan untuk sarapan pagi dengan perempuan lain. Si perempuan yang memberikan lampu hijau ini sungguh kuat dalam arti yang sesungguhnya.


Paginya, si lelaki pun dijemput oleh si perempuan lain. Dandanan si perempuan yang menjemputnya untuk sarapan pagi bareng ini sudah pasti akan membuat leher lelaki tercekat.

Memakai  one  piece.  Batas ujung kainnya hanya sekilan dari pangkal paha. Dada munjung. Leher jenjang. Tubuh terbalut pas. Wanginya lembut. Singkatnya seksi.

Kakinya ketika menginjak gas dan rem tentu saja akan menarik ujung kain. Nah, silahkan membayangkannya.

Sarapan pagi berjalan lancar. Tidak ada pembicaraan yang spesifik mengarah-ngarah. Walah ada satu dua yang bisa diarahkan tetapi tak berbalas.

Persetujuan kerjasama pun akhirnya selesai. Kedua belah pihak menandatangani kerjasama.

Seusai mengantarkan si lelaki , si perempuan mengucapkan terima kasih karena sudah ditemani sarapan pagi. Kerjasama pun akan dimulai.

"Kamu adalah lelaki pertama yang tidak tertarik dengan tubuhku. Lelaki pertama yang tidak memuji penampilanku selama sarapan," kata si perempuan.

Si lelaki mendapat pengakuan itu hanya tertawa. Mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang akan dilakukan.

"Sudah banyakkan lelaki yang mengagumi tubuh dan penampilanmu. Semoga satu saat ada yang bisa menyangkut dihatimu. Semoga satu saat ada lelaki yang membutuhkanmu dan kamu juga membutuhkannya dengan segenap hatimu," kata si lelaki.

Si lelaki lalu membuat laporan pada si perempuan yang sudah memberikan lampu hijau. Semua dideskripsikan oleh si lelaki termasuk bodi dan penampilan si perempuan, teman sarapan paginya.

Si perempuan pemberi lampu hijau lantas meminta penjelasan mengenai jalannya sarapan pagi. Si lelaki mengungkapkan kalau teman perempuannya nggak asik diajak ngobrol. Ada semacam dominasi tubuh dari si perempuan. Si perempuan sepertinya hanya ingin dipuja tubuhnya.

Gerakan tubuhnya seakan-akan bilang "katakan. Katakan". Tetapi betul-betul nggak asik karena memang pembicaraan diluar topik kerjasama tidak ada yang bikin asik.

Si perempuan pemberi lampu hijau pun secara mengejutkan mengungkapkan kalau dirinya sudah ikhlas kalau si lelaki kepincut dengan semar mesem si perempuan teman sarapan pagi.

"Bukan aku nggak cinta lagi dengan kamu. Bagiku buat apa berdua dengan lelaki yang tidak lagi cinta denganku. Buat apa aku dengan lelaki yang mudah berpindah mata dan mudah menjamah perempuan dengan kata-kata dan tangannya," ujarnya.

Si lelaki sempat terkejut sebentar dan kemudian cepat-cepat mengucapkan terima kasih, lantas mengakhiri pembicaraan dengan si perempuan pemberi lampu hijau. Ampuun Dj.

Nah, untuk kaum lelaki, perempuan yang masih jomblo tenang saja. Yakinlah, jodohmu memang belum ada. Bisa jadi masih belum lahir.  Padahal kalian mungkin sudah seksi, cantik, atau sudah ganteng dan  six  pack.  

Loh,  sekarang sudah ada perempuan yang berjodoh dengan lelaki yang lebih muda. Bisa 10 tahun, 20 tahun bahkan 30 tahun lebih muda dari perempuan. Madonna misalnya. Bisa juga sebaliknya, ada lelaki yang memiliki jodoh wanita yang sebenarnya boleh dianggap sebagai cucunya. Apa boleh buat itulah jodoh, yang susah untuk diprediksi.

Selagi semua nyaman. Si lelaki nyaman. Si perempuan nyaman. Si suami nyaman. Si istri nyaman. Monggo. Silahkan.  Ndak  ada yang salah.

Bagi kaum lelaki, perempuan, suami, istri, pacar, tunangan, selingkuhan silahkan dijaga pasangannya masing-masing. Kenikmatan dan resiko ditanggung sendiri-sendiri. Demikian pula tanggungjawabnya pada kehidupan ini.

Salam Kompal

Kompasianer Palembang
Kompasianer Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun