Mohon tunggu...
Oscar
Oscar Mohon Tunggu... Arsitek - Bukan siapa-siapa!

Penulis Amatir, temukan saya di https://www.accubebe.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Habis Sambo, Bidik Polisi Lain, Motif Pembunuhan pun Kian Liar

10 Agustus 2022   07:55 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:12 1846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo via Kompas.com (HARIAN KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Teka-teki tewasnya Brigadir J di Rumah Dinas Mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo kini sudah terang. Dimana Brigadir J tewas pada tanggal 8 Juli 2022 karena di tembak atau di bunuh oleh 4 orang, Bharada E, Brigadir RR, KN dan terkahir mantan atasan Almarhum Yosua, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Penetapan tersangka Ferdy Sambo di umumkan oleh Kapolri di konferensi pers pada 9/8/2022 petang. Dan menyebutkan bahwa peristiwa tembak menembak tidak benar terjadi, namun di bunuh dengan melepaskan tembakan ke Brigadir J dengan peran masing masing dari 4 tersangka tersebut itupun di ungkapkan.

Kini sudah jelas apa sebenarnya yang terjadi dan siapa sebenarnya yang membunuh Brigadir J. Bharada E di perintahkan menembak, RR dan KN  menyaksikan dan membantu, serta Ferdi Sambo membuat skenario (merekayasa) seolah olah terjadinya tembak menembak pada peristiwa 8 July 2022 di Rumah Dinasnya.

Dan di dijeratkan pasal pembunuhan berencana dengan terancam hukuman mati. Keempatnya dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 jo 55 dan 56 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Habis Sambo Dkk, Kini muncul "bidikan" lain ke arah personil polisi lain, mengenai tewasnya Brigadir J. 

Tak tanggung-tanggung ada sebanyak 31 Personil Kepolisian yang ikut "terseret" pada kasus kematian Brigadir J. Yang di duga melanggar kode etik profesi terkait peristiwa kematian Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J

Total menjadi 31 Personil Kepolisian yang mulai di bidik atas pelanggaran Kode Etik profesi, setelah di tambah 6 Personil dari yang semula terdapat hanya 25 Personil saja.

Dengan adanya penambahan tersebut, semakin membuat gurita persekongkolan kian melebar kemana-mana.  Dan tak tanggung-tanggung mereka yang ada dalam pusaran kasus ini, rata-rata mempunyai pangkat yang tinggi. 

Dua jenderal bintang satu, dua Komisaris Besar, tiga Ajun Komisaris Besar Polisi, dua Komisaris Polisi, dan satu Ajun Komisaris Polisi serta Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo sebagai tersangka.

"Ini kemungkinan masih bisa bertambah," ujar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (9/8).

Tim kesebelasan pusaran kasus Kematian Brigadir J itu, telah di tempatkan dalam penempatan khusus di Mako Brimob. Karena diduga melanggar kode etik profesi karena berlaku tidak profesional dalam menangani peristiwa kematian Brigadir Yoshua. 

Hal ini menyangkut dugaan menghambat proses penyidikan dengan menghilangkan barang bukti, merekayasa peristiwa, termasuk tindakan tidak profesional pada saat penyerahan jenazah Brigadir Yoshua kepada keluarga di Jambi.

Masih dalam pernyataan Kapolri pada konferensi pers petang kemarin, bahwa timsus akan bekerja lebih cepat untuk mengungkap dan menyeret mereka ke sidang kode etik dan mendalami tindak pidana lain.

Di lain sisi, sorotan pun mengarah ke salah satu Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah, yang diduga ikut serta dalam pusaran kasus pembunuhan Brigadir J.

Polri sedang mendalami soal adanya dugaan skenario kronologi awal kasus pembunuhan Brigadir J yang disusun oleh Fahmi Alamsyah.

"Sedang melakukan pendalaman, tim sedang bekerja," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, (9/8). Kompas.com

Kabarnya Alamsyah yang diduga kuat ikut serta dalam skenario tewasnya Brigadir J. Telah  mengajukan pengunduran dirinya dari jabatannya.

Ini semakin membuka mata siapa saja, bahwa kekuatan dan gurita gerombolan sambo cukup begitu luas. Mulai dari bawahan, perwira menengah sampai perwira tinggi ikut dalam gerbong persekongkolan skenario dan narasi tewas nya Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat. 

Kembali lagi soal motif pembunuhan Brigadir J, yang masih punya misteri. Apa sebenarnya motif Ferdy Sambo  tega membunuh  Brigadir J di Rumah Dinas nya?

Pertanyaan ini selalu muncul dan ingin mengetahui tentu motif di balik penembakan Brigadir J.

Namun kini opini liar pun semakin bermunculan di media sosial akibat belum terungkapnya motif sesungguhnya. Tentu memang karena banyak yang menunggu apa sebenarnya pokok masalah hingga terjadi   pembunuhan brigadir J.

Akan tetapi adanya penyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut tentang motif pembunuhan Brigadir J.

"Soal motif biar nanti dikonstruksi hukumnya. Karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," Kata Mahmud, seperti di lansir Detik.com(9/8)

Akibat adanya pernyataan Menko Polhukam yang menyelipkan kata-kata "hanya boleh di dengar oleh orang-orang dewasa". Maka media sosial pun riuh dan opini liar bermunculan terkait motif Ferdy Sambo tega membunuh Brigadir J.

Termasuk soal Istri Ferdy Sambo, Putri C main mata dengan Ajudannya( Brigadir J), Cemburu, Kepergok, dan lain sebagainya termasuk pula adannya Wanita Lain dan tidak harmonisnya rumah tangga Irjen Pol Ferdy Sambo. Opini-opini liar semakin bermunculan dan  susah untuk menghentikannya saat ini.

Tentu opini-opini liar seperti itu bisa terhenti dengan adanya pengungkapan dari Polri dan Timsus.  

Tapi hasil dari penyelidikan masih sedang berjalan. Dan Pihak Polri terutama Timsus juga secara jelas menyebutkan sedang terus mendalami untuk menguak motif apa yang sesungguhnya hingga terjadi penembakan Brigadir J. Dan akan segera memeriksa Istri Ferdy Sambo, Putri C .

"Terkait dengan motif saat ini sedang dilakukan pendalaman-pendalaman terhadap saksi-saksi dan juga terhadap Ibu Putri. Jadi saat ini belum bisa kami simpulkan," Kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi Pers selasa petang kemarin. Detiknews.com (9/8/2022).

Bahkan Timsus berjanji juga dalam siaran konferensi pers petang selasa kemarin akan mengungkapkan secepat mungkin terkait motif dan perkembangan kelanjutan Kasus Pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat.

Mari sabar menunggu, sebelum timsus membuat pernyataan resmi terkait motif di balik pembunuhan Brigadir J, karena mereka sedang bekerja berjibaku untuk mengungkap segalanya tentang kasus Pembunuhan ini. Jangan ciptakan asumsi-asumsi yang tidak berdasar atau opini liar dahulu! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun