Mohon tunggu...
Dimas Putri Setyorini
Dimas Putri Setyorini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Edukasi

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Politik

7 Desember 2021   03:46 Diperbarui: 12 Maret 2024   19:05 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ali bin Abi Thalib adalah keponakan sekaligus menantu nabi. Kehebatannya tidak patut dipertanyakan lagi. Tidak hanya andal dalam ilmu perang dan taktik, ia juga ahli dalam ilmu pengetahuan. Seperti yang telah disabdakan oleh nabi Muhammad mengenai Ali bin Abi Thalib. "Aku adalah pintunya ilmu dan Ali adalah kuncinya." Sabda nabi tersebut menyatakan betapa pandainya Ali bin Abi Thalib. Maka tidak heran jika dalam masa pemerintahannya Khalifah Ali bin Thalib unggul dalam bidang keilmuan.

 

Langkah politik awal yang diambilnya adalah dengan memecat pejabat-pejabat korup pada masa utsman bin Affan. Ali tidak memiliki keraguan sedikitpun dalam mengambil keputusan tersebut, meskipun hal tersebut mendapat pertentangan dari keluarga Utsman yang menjabat. Ketegasannya patut diapresiasi, ia melakukan reformasi besar-besaran dalam pemerintahannya dan melanjutkan hal-hal baik dari Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khatab.

 

Maka, tidak heran apabila banyak yang membencinya diakibatkan langkah berani yang telah ia ambil. Perang saudara pun terjadi antara Ali bin Abi Thalib dengan Thalhah bin Ubaidillah yang merasa tidak adil karena tidak mendapat porsi jabatan bersama sekutunya Siti Aisyah binti Abu Bakar. Ketiganya dipertemukan dalam Perang Jamal (unta). Perang tersebut menjadi awal pecahnya umat Islam. Beribu-ribu pasukan Islam gugur sia-sia. Setelah perang ini tuntas, Ali bin Abi Thalib beralih kepada Mu'awiyah, Ali meminta Mu'awiyah berbai'at kepadanya. Namun, Mu'awiyah menolak karena ia juga menginginkan kursi kekhalifahan. Bahkan, Mu'awiyah memberontak dengan mengklaim dirinya sebagai Amirul Mukminin dan mengirim surat kepada para pemuka daerah disertai dengan komisi apabila mereka mendukung Mu'awiyah. Tidak sampai disitu, ia juga telah mempersiapkan pasukan untuk melawan Ali bin Abi Thalib. Tidak ada yang bisa dilakukan Abi Thalib selain menerima tatangan Mu'awiyah. Ia pun juga mempersiapkan pasukannya.

 

Pasukan Ali bin Abi Thalib mendominasi peperangan, Mu'awiyah pun khawatir karena pasukan yang dipimpin Ali tidak pernah kalah sekalipun. Mu'awiyah pun menjalankan siasat liciknya dengan menaruh lembaran-lembaran mushaf di ujung tombak pasukannya. Hal itu membuat pasukan Ali tidak bisa lagi melawan.

 

Dengan siasat ini, terjadilah tahkim antara pihak Ali yang diwakili oleh Abu Musa al-Asy'ari dengan pihak Muawiyah yang diwakili oleh Amr bin Ash. Abu Musa termakan tipu daya Amr bin Ash. Di hadapan khalayak ramai, Abu Musa dipersilakan naik mimbar terlebih dahulu untuk mengumumkan kesepakatan mereka, yaitu mencabut kekuasaan kedua pemimpin, Ali dan Muawiyah bersama-sama. Namun segera setelah itu, Amr bin Ash naik mimbar lalu menguatkan pencabutan kepemimpinan Ali seraya menetapkan kepemimpinan Muawiyah.[8]

 

              Ali bin Abi Thalib menjabat khalifah selama 4 tahun, 9 bulan, 8 hari. Dalam rentang waktu pemerintahannya itu, Ali menjalankan kekhalifahan dengan banyak pertentangan dan melakukan peperangan. Meskipun demikian, Ali berusaha menjalankan pemerintahan sesuai dengan Sunnah Rasulullah, melanjutkan kebijakan yang baik dari para khalifah sebelumnya, mereformasi pemerintahan, meletakkan dasar-dasar gramatika bahasa Arab, memberikan khotbah-khotbah tentang ilmu agama, retorika, falsafah, dan tentang kewajiban manusia kepada Tuhan. Ali juga telah memperkenalkan dan menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, mengatur keamanan negara, membentuk lembaga-lembaga seperti lembaga keuangan umum, pengadilan, tentara, dan lain-lain.[9]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun