Mohon tunggu...
Orang Mars
Orang Mars Mohon Tunggu... -

Indonesia sudah kelebihan orang yang banyak bicara. Jadi, menulislah | A lucid dreamer | An independent author of Fatin Shidqia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bersuara Emas, Mampukah Evony Menjadi Rising Star?

2 November 2014   19:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:52 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14149052161848185569

[caption id="attachment_371373" align="aligncenter" width="500" caption="Source : Rising Star Indonesia"][/caption]

Evony Arty bukanlah nama yang populer diajang pencarian bakat terbaru RCTI, Rising Star Indonesia. Meskipun mampu bertahan hingga ke-10 besar, nama Evony kalah pamor dibanding Hanin Dhiya, Ghaitsa Kenang, Indah Nevertari, atau BluesMates. Bahkan jumlah followers di akun twitter-nya pun tak genap seribu. Tapi soal kedewasaan dan kematangan bernyayi, tak satupun nama diatas yang lebih baik dari Evony.

Kita tau bahwa tujuan ajang pencarian bakat bernyanyi tak lain adalah industri. Sang pemilik hajatan tentu membidik kontestan yang dapat mewakili tujuan ini. Sayangnya industri musik kita belum benar-benar bertumpu pada kualitas. Seperti kata Syahrini yang mendadak didaulat menjadi expert Rising Star Indonesia, mempunyai suara bagus saja tidak cukup untuk bertahan di industri musik. Mantan duet Anang hermansyah ini meminta setiap kontestan juga harus bagus dari penampilan yang sifatnya fisik dan punya gaya sendiri. Mendengar petuah ini seolah-olah Syahrini meminta semua penyanyi baru meniru gayanya yang penuh sensasi. Padahal kita tahu bahwa Syahrini justru kerap di bully dengan segala macam tingkahnya.

Kembali ke Evony, penampilannya yang sederhana secara fisik dan bernyanyi membuatnya justru mencolok dimata saya secara pribadi. Jika kita melihat bagaimana kontestan lain yang rata-rata berupaya keras tampil spektakuler, Evony memilih untuk natural mengandalkan karakter suaranya yang dahsyat. Sekilas suara Evony akan terdengar mirip dengan Vina Panduwinata meski jauh lebih tebal dan serak. Bahkan saya berani mengatakan suara Evony setingkat lebih bagus dari si burung camar.

Jika harus jujur, dan bila ingin mengakhiri kompetisi ini sesuai tujuannya, maka saya tidak bisa membantah bahwa nama-nama seperti Ghaitsa, Indah Nevertari dan Talita Arsyta adalah beberapa tokoh penutup yang sempurna untuk ajang ini. Secara fisik ketiganya cantik. Mereka juga punya kemampuan yang cukup untuk menggali uang di ranah industri. Lalu bagaimana dengan Evony?

Saya hanya bisa mengatakan bahwa penyanyi seperti Evony sedikit telat lahir kedunia. Masa keemasan penyanyi bersuara khas dengan attitute layaknya Evony, justru ada digenerasi 80 - 90an. Kita bisa menyebut nama Ruth Sahanaya sebagai contoh yang dipuja puji dalam rentang masa itu. Saya berfikir jika saja Evony lahir lebih cepat dan mengikuti kompetisi Asia Bagus, mungkin saja Krisdayanti tidak akan pernah mencatatkan dirinya sebagai juara Asia.

Tipe kontestan seperti Evony juga kita temui diajang X Factor lalu. Alex Rudiart, Novita Dewi dan Isa Raja adalah penyanyi yang berada di era yang salah. Beruntung X Factor Indonesia memenangkan Fatin Shidqia yang merupakan penyanyi muda bersuara era lama dengan pemahaman musik yang kekinian. Sehingga cenderung lebih bisa diterima.

Yang ingin saya katakan adalah, Evony merupakan tipe penyanyi yang susah untuk memenangi kompetisi bernyanyi era modern, yang notabene-nya bermuara pada industri dengan tuntutan bermacam-macam. Harus ganteng, cantik, seksi dan rajin bikin sensasi.

Belajar dari Judika

Siapapun yang gagal menjuarai kompetisi bernyanyi rasanya harus belajar dari Judika. Sulit untuk membantah bahwa Judika adalah penyanyi terbaik pria yang dimiliki Indonesia saat ini. Perjuangan Judika untuk menjadi penyanyi yang begitu populer di asia tenggara ibaratkan rumus matematika yang sulit tapi punya hasil akhir yang pasti. Kerja keras dan passion yang berapi-api menempatkannya di level yang lebih tinggi dalam industri. Sehingga bagaimanapun gempuran boyband, girlband dan band melayu medioker tak pernah mampu menggasak lapak dagang milik Judika. Saya harap Evony pun mau dan mampu melakukan hal yang sama. Kita butuh Judika maupun Evony untuk menjadi calon legenda musik nasional dimasa yang akan datang. Musisi yang jauh dari sensasi dan kata menyerah.

Minggu depan Rising Star Indonesia akan memasuki babak 10 besar. Jika ruang tembaknya adalah industri maka Favorit saya adalah Talita Arsyta yang muda, cantik, enerjik, powerfull, jago nge-dance, bersuara dan berteknik bagus. Tapi bila ditanya kontestan bersuara emas, maka pilihan saya hanya satu : Evony Arty.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun