Pendidikan Digital: Harapan Baru dan Tantangan yang Harus Kita Hadapi

Saya Rahmat Dwi Agustian, mahasiswa Sistem Informasi Universitas Pamulang dengan NIM 251011700202, ingin berbagi pandangan saya mengenai pendidikan di era digital. Menurut saya, perkembangan teknologi membuat dunia pendidikan jauh lebih fleksibel. Kini, belajar tidak lagi terbatas di dalam kelas---kita bisa mengakses materi dari mana saja lewat internet. Artikel, video pembelajaran, hingga kursus online gratis bisa kita dapatkan dengan mudah.

Namun, saya juga melihat masih banyak sekolah dan kampus yang belum sepenuhnya memanfaatkan peluang ini. Cara mengajar di beberapa tempat masih kaku, hanya menuntut hafalan tanpa memberi ruang bagi kreativitas atau diskusi. Fasilitas teknologi pun belum merata---ada sekolah yang sudah dilengkapi smart class, tetapi ada juga yang masih kekurangan perangkat. Hal ini membuat pengalaman belajar tidak bisa dirasakan secara adil oleh semua pelajar.

Menurut saya, sudah saatnya dunia pendidikan berbenah. Guru dan dosen perlu mendapatkan pelatihan untuk memaksimalkan penggunaan teknologi. Kampus dan pemerintah pun harus menyediakan fasilitas belajar digital yang memadai agar mahasiswa bisa belajar tanpa kendala.

Sebagai mahasiswa Universitas Pamulang, saya berharap semua pihak---pendidik, mahasiswa, dan masyarakat---dapat bekerja sama menciptakan pendidikan yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Belajar seharusnya tidak hanya fokus pada nilai, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, dan siap menghadapi dunia kerja di era teknologi.

Dan untuk kita, generasi muda, jangan pernah takut untuk terus belajar. Meskipun tantangan banyak, jangan biarkan keterbatasan menghalangi semangat kita. Jadikan setiap hambatan sebagai motivasi untuk berkembang. Karena masa depan pendidikan ada di tangan kita, dan hanya dengan semangat belajar yang tidak pernah padam, kita bisa membawa perubahan nyata.