Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Sejarah 4 Agustus: Susi Susanti Raih Emas di Olimpiade Barcelona 1992

4 Agustus 2021   07:50 Diperbarui: 4 Agustus 2021   08:07 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu Susi Susanti menjadi perempuan Indonesia paling cantik. Ia mengekspresikan raihan poin pamungkas dengan begitu emosional. Langkah menuju podium dengan senyum bahagia. 

Dan tatkala bendera Indonesia dikerek paling tinggi dengan iringan lagu kebangsaan air mata Susi Susanti pun pecah. 

Wajah mudanya begitu polos. Presiden Soeharto yang tengah menyaksikan di layar televisi tak kuasa menahan keharuan. Begitu juga setiap orang yang menonton langsung siaran pertandingan hari itu. 

Semua orang menangis.          
Kebahagiaan itu semakin lengkap karena sejam berselang giliran Alan Budikusuma yang meraih emas setelah memenangkan pertandingan Indonesian final melawan rekannya Ardi Wiranata.
         
Dua foto ini menggambarkan bagaimana perasaan haru bahagia Susi Susanti di waktu pengalungan medali. Foto pertama adalah foto yang dimuat jadi foto headline di halaman depan harian kompas sehari berikut. Foto kedua adalah satu dari sekian foto bersejarah bagi masyarakat Indonesia. Kedua foto itu diambil langsung Kartono Riyadi.
     
Pihak Kompas membeberkan cerita menarik mengenai dua foto itu. Semula foto di mana Susi Susanti menangis dipilih untuk halaman utama. 

Namun saat foto ini dikirim melalui fax dari Barcelona ke Jakarta beberapa masalah terjadi yang menyebabkan kualitas foto berkurang di mana air mata Susi Susanti jadi tak begitu tampak. 

Tim editor coba mengakali dengan menambahkan pewarna di bagian mata. Namun itu urung terjadi. Kenyataannya redaktur malam harian Kompas waktu itu Indrawan Sasongko lebih memilih foto tanpa air mata untuk jadi foto di halaman utama harian Kompas.
         
Setelah keberhasilan Susi Susanti dan Alan Budikusuma meraih emas di Olimpiade Barcelona cabang bulu tangkis secara rutin selalu menyumbang medali emas di gelaran-gelaran olimpiade berikutnya. 

Baru ketika Olimpiade London raihan emas terhenti. Setelah itu kita melihat semua sudah kembali. Sampai yang terakhir dilakukan Apriyani Rahayu Greysia Polii dalam nomor ganda putri sekaligus mencetak sejarah sebagai ganda putri pertama Indonesia yang meraih emas olimpiade.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun