Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mampukah "Revolusi Pendidikan Nadiem" Menghasilkan Komunitas Terdidik?

5 November 2019   19:22 Diperbarui: 5 November 2019   19:42 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dan lebih dari itu, selayaknya pendidikan di Indonesia bisa menghasilkan lulusan yang mampu sebagai komunitas terdidik. Singkatnya, institusi pendidikan menghasilkan Komunitas Terdidik.

Komunitas terdidik, sebagaimana di Negara-negara maju, memilik berbagai ciri, misalnya, disiplin parkir di depan rumah, buang sampah pada tempatnya, tidak membuat kebisingan, hadir pada pertemuan rutin anggota komunitas, cepat tanggap jika ada hal-hal yang mencurigakan pada lingkungan, bahkan berani memberi (menerima) teguran ketika melihat anak-anak komunitas yang melakukan hal-hal yang tak patut.

Pada komunitas terdidik, nilai-nilai hidup dan kehidupan yang baik serta benar menjadi acuan bersama, bahkan di dalamnya ada toleransi, kebersamaan, serta hormat menghormati satu dengan lainnya. Termasuk, jika di Indonesia, maka menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam komunitas terdidik, masing-masing orang mampu menggerakan yang lainnya untuk bersama maju dan maju bersama-sama. Juga merupakan hal yang penting dalam Komunitas Terdidik adalah adanya perhatian terhadap sesama dan mendahulukan kepentingan bersama, masing-masing orang tidak egoistik dan mementingkan diri sendiri, (Sumber: Kompasiana)

Dari komunitas-komunitas terdidik tersebut, nantinya (akan) menjadi masyarakat terdidik; untuk mencapainya, memang butuh proses dan waktu yang cukup lama. Namun, bukan bermakna tak perlu dilakukan, melainkan harus dimulai sejak sekarang, semenjak dini ketika peserta didik masih dalam didikan keluarga atau orang tua.

Harapan bahwa 'revolusi pendidikan' ala Nadiem Makarim mampu memberi warna baru pada proses pendidikan serta menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan; kebutuhan dunia kerja pada semua bidang. Itu harapan yang wajar.

Tetapi, hasil pendidikan tidak selesai di situ; dalam artian stop dan puas ketika mereka, para lulusan tersebut, bisa diterima pada dunia kerja.  Melainkan, hasil pendidikan tersebut, katakanlah mereka yang berijazah Sekolah Menengah hingga Srata 3 mampu menjadi agen perubahan di/dalam hidup dan kehidupan keseharian. 

Dengan demikian, hasil pendidikan, setidaknya sebagai orang-orang yang terdidik mampu membangun serta merubah komunitasnya sebagai Komunitas Terdidik.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun