Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kopi yang Tumpah

31 Desember 2018   15:04 Diperbarui: 31 Desember 2018   17:16 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga
Dari video di atas, terlihat dengan jelas, reaksi Putri setelah tertabrak dari belakang. Ia tidak terkejut dan marah; sebaliknya tetap senyum, tenang, dan biasa-biasanya. Itulah reaksi terhadap gesekan atau benturan yang ia alami.

Bukankah seringkali terjadi, jika kita, anda dan saya, mengalami benturan atau pun gesekan, mungkin saja tidak merugikan atau berdampak besar, namun reaksi (kita, anda, dan saya) adalah marah, suara kasar, atau pun hal-hal di luar dugaan?

Jelas bahwa reaksi seseorang terhadap hal-hal yang datang dari luar, gesekan, benturan, masalah, dan lain sebagainya, biasanya mencerminkan apa yang ada di/dalam dirinya.

Jika dalam dirinya adalah penuh amarah, cacian, atau pun hal-hal hitam dan pahit seperti kopi pahit, maka itu juga lah yang (akan) keluar.

Kini, di akhir 2018, (kita, anda, dan saya) ingat-ingat kembali reaksi pada waktu sesuatu yang bisa disebut benturan dan gesekan.

Apa yang pertama kali (kata dan sikap) muncul dari dalam diri ketika menerima benturan dan gesekan? Adakah itu menyakiti atau membalas orang yang melakukannya?

Atau, hanya senyum dan diam, serta pasrah; atau bahkan memeluk dia, dan berkata, "Semuanya tidak apa-apa." Jika ini yang terjadi, maka betapa damainya diri anda; dan jika ribuan orang lakukan yang sama, maka luar bisa damai di Bumi.

Keempat
Akhir dari video di atas adalah Pa membersihkan lantai yang kotor akibat kopi yang tertumpah. Itu adalah tindakan yang menunjukkan tanggungjawab atau sikap yang bertanggungjawab. Hal tersebut, mungkin saja, beda dengan banyak orang di sekitar kita, anda, dan saya.

Bisa dikatakan, tidak banyak orang yang berani bertanggungjawab terhadap orasi, narasi, dan perbuatannya yang berdampak pada merugikan orang lain. Kebanyak orang (akan) menyangkali diri bahwa, 'itu atau ini adalah perbuatan dirinya.'

Mungkin saja, pada 2018 ada hal-hal yang anda dan saya lakukan bagaikan Pa yang menabrak Putri; nah, ke depan, pada 2019, sebisa mungkin tunjukan tanggungjawab untuk meperbaiki semuanya.

Coba perhatikan, yang dilakukan oleh Pa, bukan saja sekeda membersihkan, namun membuat hingga tidak membekas. Hal seperti itulah yang seharusnya terjadi pada hidup dan kehidupan (kita) sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun