Mohon tunggu...
Ony Edyawaty
Ony Edyawaty Mohon Tunggu... Guru - pembaca apa saja

hanya seorang yang telah pergi jauh dari rumah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menista Buku, Menghina Pustaka, dan Membunuh Eksistensi Bangsa

18 Mei 2021   00:08 Diperbarui: 18 Mei 2021   00:26 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : bp-guide. id

     Jika menista buku dan menghina Pustaka sudah sangat lazim dilakukan, maka eksistensi bangsa akan menuju kepada sebuah kematian.  Proses pembunuhannya telah kita lakukan sendiri, dengan sangat kejam.  Di balik sebuah buku dan produk-produk Pustaka, sesungguhnya tersimpan simpul-simpul neuron yang menyusun sebuah otak besar.  Otak besar inilah yang akan menjadi pusat kekuatan untuk membawa bangsa ini ke arah kemajuan.  Sayangnya, satu demi satu sel neuron ini mati dan tidak kita rawat.

     Indonesia yang sekarang adalah kalangan malas berpikir, reaktif dan emosional.  Doyan impor, netizen dengan kosa kata terkasar se Asia Tenggara, dan konsumen internet dengan jumlah pengakses pornografi salah satu yang terbesar di dunia.  Game online dan konten-konten tidak mendidik berisi gaya hidup hedonistik, pemborosan dan provokasi bertebaran di dunia maya dan semakin melemahkan kompetensi para pemuda. Semua ini tidak lain dari kebiasaan kita yang selalu meremehkan buku, malas membaca dan tidak menghargai pustaka.  

Bangsa Indonesia memang tidak akan bubar secara konstitusi.  Lambang Negara dan benderanya , Undang-Undang Dasar dan wilayah teritorialnya akan terus ada, namun eksistensinya sudah punah.  Kita hari ini, bisa jadi sedang menyongsong keruntuhan dari "negara Indonesia," menjadi hanya sekedar "kecamatan Indonesia" di kancah percaturan internasional, tanpa peran dan posisi yang diperhitungkan selain sebagai penghasil tenaga kerja murah dan sumber daya alam yang dieksploitasi habis-habisan untuk kepentingan negara yang lebih kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun