Desa Wates adalah salah satu desa di Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung yang terletak kurang lebih sekitar 10 km dari kota Tulungagung. Desa ini adalah salah satu desa tertua di wilayah Tulungagung. Dahulu wilayah ini dikenal dengan nama Lawadan, yakni wilayah desa paling tua di Tulungagung. Desa ini juga salah satu sentra tembakau. Belakangan ini masyarakat desa mulai mengembangkan potensi produk lain selain tembakau yaitu ikan mas koki. Di desa Wates memiliki lahan yang cukup besar untuk pembuatan kolam ikan mas koki, maka dari itu masyarakat membuat kolam dan memfokuskan Desa Wates sebagai tempat untuk pembesaran ikan mas koki.Â
Selasa, (21/9/2022) peserta One Village One Ceo (OVOC) dan local champion berkunjung ke Desa Wates, Kecamatan Campurdarat sebagai daerah pembesaran ikan mas koki untuk melakukan proses pengambilan ikan dari beberapa pembudidaya. Peserta OVOC bersama local champion menggunakan mobil limas farm yang biasanya digunakan untuk membawa ikan mas koki yang nantinya akan diekspor. Di dalam mobil limas farm terdapat tabung oksigen yang nantinya digunakan untuk pengemasan ikan mas koki.
 Pengambilan ikan diawali dari pembudidaya pertama. Ikan mas koki diambil sebanyak satu kolam berkisar antara 300-500 ekor. Harga ikan mas koki berkisar dari Rp. 6.000 sampai Rp. 7.000 per ekor. Setelah diambil, ikan akan dibawa menggunakan kantong plastik yang telah berisi air, kemudian dibawa ke mobil limas. Di mobil limas, plastik yang berisi ikan mas koki dan air akan diberikan oksigen agar tetap dapat sirkulasi udara. Selanjutnya tim tulungagung beserta local champion melanjutkan pengambilan ikan ke pembudidaya ketiga. Pada pembudidaya ketiga ini, terdapat beberapa pembudidaya sekitar yang membantu untuk mengambil ikan. Pembudidaya sekitar menggunakan jaring untuk menangkap ikan. Terdapat 4 sampai 6 pembudidaya yang turun ke sudut-sudut dan tengah kolam serta menggunakan jaring yang besar. Selanjutnya hasil tangkapan ikan mas koki akan dipindahkan ke keramba agar lebih mudah diambil.Â
Perjalanan diakhiri dengan pengambilan ikan di budidaya ketiga. Pengambilan ikan tersebut nantinya akan diseleksi terlebih dahulu oleh local champion dan akan dikarantina terlebih dahulu selama 2 sampai 3 hari. Jika nanti terdapat ikan yang tidak memenuhi kriteria akan di retur kembali ke pembudidaya sekitar. Peran pembudidaya sekitar sangat penting bagi local champion karena melalui pembudidaya sekitar akan menambah pasokan ikan untuk dilakukan pembesaran dan dikirim ke daerah-daerah luar seperti Tangerang, Jakarta, dan Palembang serta untuk diekspor ke negara luar seperti Thailand.