Mohon tunggu...
o n e t  b u r t o n®
o n e t b u r t o n® Mohon Tunggu... Wiraswasta - o l e h

Tukang Ojek. Tinggal di Denpasar Bali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kutipan Modi Arr

21 Februari 2021   18:45 Diperbarui: 7 Juni 2022   18:03 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pexels pixabay.com

Setiap angka yang dikutip otomatis masuk ke rekeningnya. Dan pemilik rekening yang dikutip, dijamin tidak merasa kena kutip. Tidak merasa tercubit. Sangat halus. Melebihi halusnya sepoi angin. Karena besaran kutipannya yang sangat kecil itu.

Modi Arr cukup cerdik, ibarat dikutip seratus kali, pemilik rekening hanya kehilangan satu rupiah saja. Apakah mungkin mereka akan mengeluhkan kehilangan serupiah itu? Atau mungkin sepuluh rupiah?

Ia sudah menyiapkan beberapa pundi-pundi rekening. Banjir bandang angka sudah diperkirakan. Ada berjuta-juta transaksi setiap hari. Modi Arr sudah benar-benar menjadi hantu. Jauh melesat meninggalkan strata tuyul.

Kalau seluruh bank besar berhasil ditembus, setidaknya dalam hitungan bulan, seluruh rekeningnya sudah tambun. Angkanya sudah jauh melebihi dari apa yang pernah menjadi miliknya.

Sempat terlintas di benaknya kalau polahnya itu sungguh mengerikan. Tapi ia sudah kadung panas. Walau bertahun-tahun berlalu, dendamnya masih melekat di ubun-ubun. Ia sudah tidak peduli lagi.

***

Sebulan berlalu, Modi Arr terlihat rajin keluar masuk ruang ATM. Mesin yang dulu diakrabinya itu rupanya masih menyukai dirinya. Mesin-mesin itu masih senang dan lancar mengeluarkan lembaran-lembaran kencang. Tidak pernah macet sekalipun.

Setiap keluar dari ruang sempit itu, perasaannya selalu lega. Saku celananya selalu terisi penuh. Ia tidak membawa tas agar tidak mengundang perhatian.

Dalam sehari ia harus menghampiri enam mesin ATM yang berbeda. Semuanya lancar memberi hasil yang sangat memuaskan.

Ini dilakukan agar tidak mengundang kecurigaan pihak bank. Menghindari angka rekeningnya berdigit banyak. Sementara dia tidak bekerja.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun