Perkembangan dunia otomotif memasuki babak baru dengan hadirnya kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Berbagai produsen sudah mulai memasarkan motor dan mobil listrik, bahkan pemerintah Indonesia menargetkan percepatan elektrifikasi sebagai strategi menuju energi bersih. Kondisi ini menjadi tantangan bagi mekanik bengkel konvensional, yang selama ini terbiasa dengan mesin berbahan bakar minyak, untuk beradaptasi dengan teknologi baru.
Dari Karburator ke Baterai
Jika dahulu mekanik berkutat dengan karburator, piston, dan sistem bahan bakar, maka pada kendaraan listrik mereka akan dihadapkan pada baterai, motor listrik, controller, inverter, dan sistem manajemen baterai (BMS). Perubahan ini menuntut peningkatan keterampilan, tidak hanya dalam hal teknis otomotif, tetapi juga pengetahuan dasar kelistrikan dan elektronika.
Upgrade Melalui Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Untuk menjawab tantangan tersebut, Politeknik Indonusa Surakarta melaksanakan program pengabdian masyarakat berupa pelatihan dan sertifikasi kompetensi kendaraan listrik bagi mekanik bengkel di wilayah Soloraya. Program ini tidak hanya memberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung menggunakan alat peraga dan unit kendaraan listrik.
Melalui kegiatan ini, peserta dilatih mengenali komponen utama kendaraan listrik, melakukan pemeriksaan sistem baterai dan motor listrik, serta menguasai prosedur keselamatan kerja (K3) khusus kendaraan listrik. Pada akhir pelatihan, peserta berkesempatan mengikuti sertifikasi kompetensi, sehingga keterampilan yang mereka miliki diakui secara formal dan dapat menjadi bekal menghadapi perkembangan industri otomotif ke depan.
Mengapa Sertifikasi Penting?
Menjamin kualitas layanan – Konsumen akan lebih percaya pada bengkel dengan mekanik bersertifikat.
Meningkatkan daya saing – Mekanik yang memiliki kompetensi EV siap bersaing di era elektrifikasi.
Membuka peluang usaha baru – Selain perawatan, mekanik juga bisa mengembangkan jasa retrofit atau instalasi charging station.
Sinergi Kampus, Industri, dan Bengkel