Jemari kecil itu sibuk menghitung hujan
Tangis tertutup alibi-alibi yang deras
Pasal-pasal kekerasan tak pernah lunak
Berpihak serta mendesak
Disana, di bawah langit anak-anak masih berlarian
Bukan bermain, apalagi mengejar layang-layang lepas
Tapi memang langit dibuat mendung
Serta beton tertancap dalam di lapangan
Bola ditendang
Kaki berlarian
Sorak girang bergema
Itu saat kota belum dewasa seperti ini
Sedangkan Ibu berulangkali tanya kepada senja
"Anakku belum pulang, kau simpan dimana?"
Semua terdiam, dan beton-beton semakin berlumut
Barangkali anak-anak sudah mengeras
Seperti beton-beton diatas kepala mereka
Diatasnya lagi lalu lalang kekerasan masih pergi pulang
"Jadi kemana anak-anak itu?"
Semua terdiam, suara hujan merengek
Saya tidak tahu apakah itu tangisan
atau permintaan untuk sekedar berteduh
SINGOSARI, 26 Juli 2022
Sumber gambar https://pinterest.com Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI