Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku yang Telah Mengabaikanmu

4 September 2020   17:33 Diperbarui: 5 September 2020   13:09 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/virtuogenix

Apa yang kau tunggu di bulan September?
Jawabmu: "Sebuah nama dalam rintik peristiwa"

"Oh ya?" gumamku.

Mendadak kenanganku bertunas. Bentala yang basah mulai menguar bau segar. Membasah embun halaman rinduku.

"Apakah rintik itu masih lalu lalang dalam mimpimu?"

Kau bergeming tegun. Matamu membuka gerbang. Masuklah kesepian yang mengular.

Ruangan ini tak perlu percakapan lagi. Seperti harimu yang sendiri, dan aku segera pergi.

Kini, aku yang melanun tanya. Siapa nama dalam peristiwa itu. Kutunggu dengan senggang bibirmu mengucap.

Kita nurani yang tertahan. Pertemuan ini hanya sekejap, dan kau selalu menyingkirkan perpisahan pada lorong rindu yang masih basah

Gerimis berhenti saat kepalaku tumbuh misteri. Waktu telah melipat jasadmu, entah di rimba mana. Sadarku disamun tunggu. Membiarkanku dikutuk sepi. Jika begini, apakah nama itu aku?



SINGOSARI, 4 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun