Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ojo Ngalup Nang Ndeso Sik, Ayahab!

9 April 2020   22:48 Diperbarui: 10 April 2020   11:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh yo, jo lali ambek utangmu, ayas yo nunggu sabar iki, mosok umak lali jes?" ayas rodok nyindir.
"Umak kok yo kelingan ae, ayas sing utang ae wis lali kok"
jare nawak ayas ambek rodok besengut kecut

"Yo eleng ta? yo pokoke ojo ngalup lah jes, utange yo sauren" kondoku kalem.
"Oyi wis sam, ayas nang Ngalam ae, tapi sepurone ya ayas tak metu diluk ae" jare nawak ewed kesusu.
"Loh ape nang ngendi jes?" takok-ku ambek rodok kaget.
"Aduh kadit tahan sam, tak tungteng sik" jarene nawak ambek mlayu. "Duooodddd...!!" suorone tungteng nawak wis kadit iso ditahan.

"Jiancik umak!"

MALANG, 9 April 2020

Bahasa diatas menggunakan Boso Walikan Khas Malang.

------- TERJEMAHAN-------

“Bro, kamu lebaran di Malang aja kan?” tanyaku pada salah satu teman kerja.
“Wah sebenarnya ya ingin mudik sih, lha gimana lagi wong ayah ibuku di rumah berduaan. Anak-anaknya nggak ada yang di desa, semua perantau” jawab temanku sedih.
“Kalau bisa tahun ini jangan mudik dulu, bahaya” saranku sok dewasa.

Ini lo sebabnya mudik tahun ini bahaya. Karena masih ada pandemi, namanya Corona Virus Disease 2019 yang disingkat sama orang medis menjadi Covid-19. Sebenarnya aku juga nggak mahir bahasa Inggris, raportku juga banyak angka merahnya. Tapi aku hanya menirukan orang-orang pintar itu aja, jadi aku nggak terlihat bodoh.

Kembali lagi ke pandemi, kemarin pemerintah sudah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Sebenarnya PSBB itu sudah bagus, mengatur jarak antar orang agar tidak dekat-dekat dulu, tapi sepertinya tidak melarang orang untuk mudik, jadi meskipun naik kendaraan pribadi atau naik angkutan umum tetap berisiko.

Sebab dalam aturan itu ada Pasal 13 ayat 10 yang berbunyi "Moda Transportasi Tetap Beroperasi dengan Beberapa Pembatasan Seperti Moda Transportasi Penumpang, Baik Umum atau Pribadi tetap Memperhatikan Jumlah Penumpang dan Menjaga Jarak antar Penumpang"

Itu artinya boleh mudik, tapi ada ketentuannya, yaitu jaga jarak, apa kamu bisa jaga jarak di angkutan umum? misalkan bisa, apa ada jaminan aman? kalo aku ya mending nggaklah.

Bagaimanapun juga Covid-19 itu sangat berbahaya. Tak terlihat wujudnya. Tak ada baunya. Tahu-tahu saat ngobrol dengan orang lain bisa saja tertular atau malah menularkan. Makanya kita harus jaga jarak, bahasa Inggrisnya tancing-tancing gitu lo pokoknya. Itu tujuannya supaya saat ngobrol tidak saling menularkan. Sebab menularnya bisa melalui droplet pas bersin atau batuk. Makanya selain jaga jarak kita disarankan pakai masker. Jadi kesimpulane mudik tahun ini sangat berisiko tertular corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun