Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Si Bapak Kebodohan Bangkit dari Kematian dan "Memburu Muhammad"

24 November 2021   15:25 Diperbarui: 24 November 2021   18:23 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anda benar, memang seharusnya begitu. Tapi, mengatur-atur dan melarang-larang perempuan adalah pilihan yang selalu lebih mudah ketimbang bersusah-susah mengatasi persoalan yang sebenarnya."Hal.56. Jleb banget!

Dari komentar singkat saya mengenai cerpen ini saja saya yakin sebagian besar dari kalian akan berfikiran yang sama: mengaitkan apa yang terjadi di negara Tuantu dengan satu (atau beberapa) negara lain yang ada jauh di sana, bukan?

Dokpri
Dokpri

Oke, sebelum mengakhiri ulasan saya terhadap kumcer ini, tentu saja terasa kurang jika saya belum menyinggung tentang cerpen yang kemudian dijadikan judul buku: "Memburu Muhammad".

Sungguh sebuah imajinasi yang liar! Bagaimana tidak, di cerpen ini, Feby "menghidupkan" kembali Amr bin Hisyam atau Abu Jahal (Bapak Kebodohan), pimpinan kota Mekkah yang selalu memusuhi Rasulullah dan menolak dakwah.

Abu Jahal muncul di zaman modern, dengan membawa sebuah pedang dan membuat kekicruhan di sebuah kantor lurah.

"Ia mengibas-ngibaskan pedangnya di udara... Kemudian, ia menarik tubuh seorang ibu separuh baya berseragam petugas kelurahan yang bersembunyi di kolong meja, lalu menempelkan pedang itu ke lehernya. Jeritan panik terdengar dari pojok-pojok ruangan sebelum lelaki itu menggertak.

Semua yang bernama Muhammad maju kemari atau perempuan ini mati!" Hal.129.

Orang-orang yang bernama Muhammad maju dengan takut-takut. Namun, jelas ia tak akan menemukan sosok Muhammad yang ia cari. "Carikan aku Muhammad yang benar!" Hal.131.

Jelas situasi jadi semakin ganjil. Bukan hal yang mudah untuk memberikan penjelasan kepada Abu Jahal bahwa Muhammad SAW sudah lama meninggal. Di zaman sekarang, ada banyak orang bernama Muhammad namun hanya segelintir yang menjalankan hidup selaiknya Rasulullah.

Lantas, apa yang kemudian terjadi? Apakah Abu Jahal akhirnya menyerah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun