Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Persaingan Global Saluran Media Televisi

10 Desember 2018   11:21 Diperbarui: 10 Desember 2018   11:31 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Globalisasi media barat telah menjadi pengaruh besar dalam membentuk budaya media internasional meskipun ada kekuatan untuk media konvergensi dan homogenisasi. 

Ketersediaan teknologi digital dan jaringan satelit memungkinkan peningkatan aliran konten penyiaran regional, seperti saluran Timur Tengah pan-Arab Broadcasting Center (MBC) yang pada saat itu secara langsung berada di bawah kendali pemerintah dan mulai mengudara dari seluruh Eropa ke Afrika Utara melalui Eutelsat II dan melintasi Timur Tengah dengan Arabsat pada tahun1990-an. 

Tujuan utama dari dibentuknya saluran ini untuk menyiarkan program berbahasa Arab untuk warga Arab yang tinggal di Eropa dan Amerika Utara. Diperkirakan warga Arab yang tinggal disana sebanyak lima juta penduduk. 

Kemudian saluran Phoenix Chinese Channel yang berbahasa Mandarin, mengurus diaspora China. Pada tahun 1999, negara China diperkerkirakan memiliki sekitar 320 juta televisi, jelas Amerika Serikat kalah dengan China.

 Inilah yang disebut dengan persaingan media global, karena setiap negara inginn menyebarkan informasi negara asal kepada mereka yang berimigrasi dari negara asal mereka ke negara lain. 

Namun karena China dikenal dengan negara yang sangat ketat untuk menangkap informasi dari luar, beberapa media yang beroperasi di negara ini mengalami kendala seperti keterbatasan bahasa dan ketatnya kontrol gelombang di China.

Pada tahun 1990 televisi telah mengalami perkembangan dan mendominasi layar media di setiap bagian dunia seperti saluran CNN dan MTV yang sudah menyebar diseluruh negara di dunia. Peran televisi dalam pembangunan identitas sosial dan budaya kini jauh lebih kompleks. Para penikmat televisi dapat memilih akses ke berbagai saluran lokal, regional, nasional dan internasional atau yang saat ini disebut dengan era multi-saluran. 

Tidak hanya negara bagian barat saja, tetapi negara bagian selatan seperti Brazil dan India juga melebarkan saluran televisi mereka keseluruh dunia, negara Brazil memiliki saluan televisi yang bernama TV Globo.

 Kita sudah tidak asing lagi dengan telenovela, ya betul sekali TV Globo merupakan pelopor telenovela pada saat itu. 

Tercatat TV Globo telah mengekspor telenovelanya lebih dari 100 negara, tidak mau kalah dengan Hollywood di negara barat, negara India meluaskan film India yang terkenal dengan sebutan film Bollywood yang membuat kehadirannya terasadalam konteks budaya global.

Sebenarnya selain untuk memberikan infromasi kepada masyarakat, persaingan media global secara tidak langsung memiliki maksud untuk memperkenalkan budaya dari setiap negara.

 Bayangkan saja, hanya dengan layar kecil seperti televisi kita tidak perlu ke negara asal untuk melihat kebudayaan asli dari tiap-tiap negara yang menayangkan siaran lokal mereka.

 Kita dapat melihat betapa besar dan luasnya bumi ini hanya dengan televisi. Sebelum adanya internet yang canggih seperti sekarang, memang dulu televisi lah yang sangat dipuji-puji oleh banyak orang karena kecepatannya melaporkan berbagai informasi. 

Perkembangan media pada saat itu disambut baik oleh masyarakat, namun ada beberapa yang tidak menyambutnya dengan baik. Kehadiran budaya-budaya yang ditampilkan menimbulkan kecemasan tersendiribagi beberapa negara berkembang. 

Negara-negara seperti China, Singapura, Arab Saudi dan Irak sangat membatasi menerima beberapa tayangan televisi dari satelit barat. Negara Iran sangat melarang saluran televisi barat tayang di negara tersebut karena beberapa alasan seperti budaya yang tidak pantas untuk agama muslim, terutama karena banyak sekali terdapat konten yang berbau seksual.

 Ini menyebabkan, televisi lokal harus berusaha untuk memberikan tayangan-tayangan yang sesuai dengan latar belakang negaranya sendiri agara tidak terpengaruh sepenuhnya oleh tayangan saluran televisi barat.

Refrensi: International Communication Continuity and Change (Daya Kishan Thussu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun