Mohon tunggu...
Oliveia Faizien
Oliveia Faizien Mohon Tunggu... -

It's Mine

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untukmu Aku Bertahan

22 Agustus 2013   11:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:59 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Will you marry me???

Kata-kata itu masih terngiang ditelingaku saat pertama kali engkau ucapkan padaku setahun yang lalu. Entah mengapa aku mengiyakan tawaranmu itu. Yes, I Will. Dalam hatiku, mungkin inikah jawaban atas doa-doaku kepada Allah agar aku segera memperoleh jodoh, setelah dua tahun yang lalu ditinggal menikah oleh adik perempuanku.

Kata orang kakak perempuan yang dilangkahi menikah adiknya, akan susah memperoleh jodoh selama satu windu. Tapi aku tak percaya mitos itu, Jodoh itu Allah yang ngatur. Bila saatnya nanti aku dipertemukan dengan lelaki yang akan menjadi jodohku, pastilah akan bertemu sesuai rencana Allah.

Aku mengenalmu sebagai seorang santri di sebuah pondok pesantren ternama di kota Jombang, dan engkau juga seorang mahasiswa disebuah universitas tertua di kota Jombang yang juga menjadi tempatku menimba ilmu.

Aku menghargai niat tulusmu itu, meski engkau tak seberapa lama mengenalku. Namun, engkau telah memantapkan hati memilihku menjadi calon istrimu. Begitupula denganku.

Namun, ternyata jalan yang harus kita lalui tak selurus kalimat yang engkau sampaikan padaku. Derai airmata mengiringi langkah yang harus kita tuju, orang tua tak merestui cinta kita.

"Ibuku tak menolak aku menikahimu Ken, hanya saja beliau belum siap melepas aku untuk berkeluarga" itulah alasan yang kau utarakan padaku.

Ya Allah, apa yang harus aku lakukan? Menunggu sampai ibunya siap melepasnya untukku atau aku memilih langkah mundur?

Aku mencintainya Ya Allah, begitupula dengan dirinya.

Engkau tak ingin menyakitiku, orangtuaku dan juga ibumu. Engkau anak pertama dari empat bersaudara, engkau mengambil alih menjadi kepala keluarga setelah ayahmu meninggal setahun yang lalu. Menurutmu, engkau telah siap untuk menyempurnakan sebagian agamamu.

Namun aku tak akan memaksamu untuk memilih salah satu diantara aku atau ibumu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun