Judul Buku: Almond
Penulis Buku: Sohn Won-Pyung
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: Cetakan ke-11, Februari 2023
Jumlah Halaman: 222 halaman
ISBN: 9786020519807
Rating: 4/5
Bagaimana rasanya menjalani hidup tanpa bisa merasakan sedikit pun emosi? Tidak ada rasa takut, sedih, marah, bahkan senang? Itulah yang dirasakan oleh Seon Yoonjae dalam novel Almond karya Sohn Won Pyung.
Jauh dari kisah romansa remaja, Almond mengajak pembaca untuk masuk ke dalam dunia Yoonjae, seorang anak laki-laki yang didiagnosis mengidap alexithymia sejak kecil. Kondisi langka itu membuat otaknya, khususnya bagian amigdala yang berbentuk seperti kacang almond, mati rasa terhadap perasaan.
Suatu hari, sebuah tragedi yang tak terduga menghancurkan dunianya yang terstruktur rapi. Yoonjae dipaksa berhadapan dengan seorang anak laki-laki yang justru terlalu banyak merasakan emosi negatif.
Novel bertema psikologi ini menarik untuk dibaca. Ada renungan tentang rasa empati, kemanusiaan, dan persahabatan. Lantas, bagaimana Yoonjae bertahan hidup? Berikut review novel Almond karya penulis Sohn Won Pyung.
Sinopsis Almond
Seon Yoonjae adalah seorang laki-laki dengan kondisi langka bernama alexithymia. Kondisi ini membuat Yoonjae kesulitan untuk mengekspresikan emosi, seperti marah, takut, sedih, atau bahagia.
Ketidakmampuan Yoonjae merasakan emosi baru diketahui saat ia masih kecil. Saat itu, ia menemukan seorang anak yang tidak bernyawa dan melaporkannya kepada ayah anak itu. Namun, ekspresinya yang datar membuat sang ayah tidak percaya. Hingga akhirnya ayah itu mengetahui bahwa anaknya sudah tidak ada. Sejak kejadian itu Yoonjae melakukan pemeriksaan ke dokter dan ditemukan tanda bahwa ia mengidap alexithymia.
Yoonjae dibesarkan oleh ibu dan neneknya dengan penuh kasih sayang. Ayahnya sudah lama meninggal karena kecelakaan. Mereka berusaha keras melatih Yoonjae agar bisa berinteraksi di dunia. Mulai dari mengajarkan cara tersenyum, mengucapkan terima kasih ketika dibantu, menggunakan catatan, dan berbagai situasi sosial yang berbeda. Meski hidup dengan hati-hati, banyak orang menganggap Yoonjae aneh karena tidak memiliki rasa takut dan kurang empati.
Pada malam Natal, Yoonjae bersama ibu dan neneknya makan di restoran. Semua terlihat bahagia. Hingga ketika mereka akan pulang terjadi tragedi mengerikan. Neneknya meninggal akibat dibunuh orang tidak dikenal. Ibunya mengalami koma. Kehidupan Yoonjae hancur sejak malam itu. Yoonjae ditinggalkan sendirian dan harus berjuang untuk melanjutkan hidupnya tanpa panduan emosional dari keluarganya.