Diet mediterania merupakan salah satu diet yang populer di dunia. Bukan hanya sekadar tren, diet mediterania juga telah terbukti secara ilmiah memberikan berbagai manfaat kesehatan. Mulai dari kesehatan jantung, fungsi otak, hingga pencegahan penyakit kronis seperti diabetes dan kanker.
Lantas, dari mana asal usul diet mediterania ini? Bagaimana cara melakukan diet mediterania?
Mengenal Diet Mediterania
Diet mediterania diciptakan berdasarkan bahan makanan yang dikonsumsi oleh orang-orang yang berada di bagian Eropa Selatan, Afrika, dan Timur Tengah yang berbatasan langsung dengan laut Mediterania. Penduduk di sekitar laut Mediterania mempunyai pola makan yang bagus terhadap kesehatan jantung dan mengandung kadar kolesterol rendah.
Adapun makanan yang mereka konsumsi antara lain biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan makanan-makanan lain yang mengandung minyak zaitun. Menurut beberapa ahli, bahan-bahan makanan tersebut sangat membantu untuk mengurangi risiko yang disebabkan oleh penyakit jantung.
Diet mediterania menganjurkan pelaku diet untuk mengonsumsi makanan yang berbahan segar dan menghindari daging merah, telur, dan gula. Sedangkan makanan-makanan yang berbahan dari unsur susu seperti keju dan semacamnya boleh dikonsumsi tetapi hanya sesekali saja.
Mengutip dari buku Hidangan Favorit a la Mediterania yang ditulis Dra. Hartati Nurwijaya, masyarakat di wilayah Mediterania memasak makanan dengan cara dan resep tradisional sejak ribuan tahun lalu secara turun temurun. Minyak zaitun menjadi sumber lemak sehat utama yang kaya antioksidan.
Setiap keluarga menyediakan minyak zaitun di dapur dan meja makan mereka. Dalam memasak makanan mediterania, jangan menggunakan minyak zaitun untuk menggoreng. Tumis makanan dengan minyak zaitun. Minyak zaitun juga akan lebih bermanfaat jika dituangkan langsung ke makanan yang siap disantap.
Bagaimana Cara Melakukan Diet Mediterania?
Prinsip pola makan diet mediterania adalah kembali ke alam dan menjalankan hidup yang lebih alami. Namun, dalam diet ini juga diusahakan untuk melakukan olahraga seperti berjalan santai, berlari, dan bersepeda.
Dalam diet mediterania hanya boleh mengonsumsi makanan yang berbahan segar. Sementara daging merah, telur, gula merupakan pantangan yang harus dihindari. Cobalah untuk menyantap buah atau sayuran sebanyak mungkin. Selain itu, minimalkan proses pengolahan sehingga kandungan gizi tetap terjaga.
Mengutip dari Buku Lengkap dan Praktis Diet Anti Lapar karya Adelia Taikiy, bahan dari sayur-sayuran yang terdapat dalam diet mediterania mengandung antioksidan dan betacarotene. Keduanya bisa menurunkan risiko serangan jantung dan memperkecil risiko kanker paru-paru.