Mungkin saat hatiku masih sayang
Salahku memutus cinta
Dan kini kumenyesal
Rindu hanya di dalam hati....
Malam minggu nih, nge-chat si dia ah. Eh tunggu sebentar. Aku kan sudah putus sama si dia. Gabisa chat lagi dong. Malu dong kalo nanti dia mikirnya aneh-aneh. Duh, padahal aku sudah rindu sama dia. Oke deh, rindu ini hanya bisa disimpan dalam hati.Â
Apa teman-teman pembaca adalah salah satu dari sekian orang yang pernah melakukan hal tersebut? Ingin mengobrol sama si dia tapi sudah putus? Tapi karena gengsi, akhirnya mengurungkan niat untuk silaturahmi lalu memilih untuk memendam rindu? Kemudian berakhir menangisi keputusan karena sudah memutuskan dia di malam minggu yang indah ini?
Tenang saja. Saya tidak akan menghakimi teman-teman jika hal ini pernah terjadi pada kalian. Saya hanya ingin membahas mengenai lagu Rindu Dalam Hati yang dinyanyikan oleh Brisia Jodie dan Arsy Widianto saja kok. Ya sambil sedikit melihat realita sekitar juga sih. Jadi kalo misalkan ternyata liriknya cukup menggambarkan apa yang pernah teman-teman rasakan, saya hanya bisa menyemangati kalian. Hidup memang berat, nak.
Mari kita mulai dengan bait pertama lagu ini.Â
Kadang hati
Berharap kuterbangun dari sebuah mimpi
Ini bukan kenyataan
Namun adanya, tak ada di sini
Kau meninggalkanku karena kesalahanku
Jadi dikisahkan ada seseorang, kita anggap si A, yang sudah berpisah dari kekasihnya. Namun terkadang, A masih menganggap ini semua hanyalah sebuah mimpi. Mimpi buruk yang ingin A hilangkan. Namun sayangnya, ini adalah kenyataan. Orang yang A sayangi sudah tidak ada di sini. Ia meninggalkannya karena satu kesalahan yang pernah dibuat.Â
Mungkin ingin bertemu masih ada
Ingin memeluk masih ada
Sayang kini tak bisa
Kau telah memilihnya oo-oo
Rasa rindu yang ada perlahan muncul. Sayangnya karena sudah berpisah, si dia sudah punya pacar baru. Jadinya mau minta balikan sudah tidak bisa deh. Sudah terlambat :(.
Mungkin saat hatiku masih sayang
Salahku memutus cinta
Dan kini kumenyesal
Rindu hanya di dalam hati
Si A merasa menyesal karena sudah putus dengan pacarnya yang dahulu. Andaikan saja waktu itu rasa sayang tidak mengalahkan egois, pasti sekarang dirinya dan si dia masih berpacaran. Sayangnya, kini hanya tersisa rasa sesal di dalam hatinya dan kini A hanya bisa menyimpan rasa rindu itu sendiri saja, seorang diri, di dalam hatinya.Â