Mohon tunggu...
Oktafian YusufPrasetya
Oktafian YusufPrasetya Mohon Tunggu... Ilmuwan - Undergraduate student

Wassap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ledakan Matahari dan Dampaknya bagi Manusia

17 November 2019   09:51 Diperbarui: 17 November 2019   09:51 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citra Matahari pada 171 Angstrom. Sumber SDO.NASA

Masyarakat pada umumnya mengetahui bahwa Matahari hanya diam saja. Tapi tahukah Anda bahwa Matahari juga memiliki aktivitas sama halnya dengan manusia di Bumi? Lalu apa saja aktivitas dari Matahari? Bagaimana bisa aktivitas-aktivitas itu bisa terjadi dan apa dampak dari aktivitas Matahari? Apakah akan berpengaruh padahal jarak Matahari ke Bumi cukup jauh?

Matahari adalah sebuah bintang yang merupakan pusat dari Tata Surya kita. Temperatur dari permukaan Matahari sendiri adalah 5.772 Kelvin, yang dapat melelehkan logam yang memiliki titik leleh tertinggi yang diketahui manusia (Tungsten) dengan sangat mudah. Matahari kita memiliki massa sebesar 2x1030 kg atau setara dengan 333.060 kali massa Bumi. Diameter dari Matahari setara dengan 109 kali diameter Bumi.

Salah satu fitur dari Matahari adalah Bintik Matahari atau lebih dikenal dengan sunspot. Bintik Matahari adalah daerah gelap pada lapisan fotosfer Matahari yang diakibatkan oleh medan magnet tinggi dari interior Matahari yang bersifat sementara. Temperatur dari bitnik Matahari dapat dikatakan dingin dari daerah fotosfer lainnya, yaitu sekitar 3.800 K. Ukuran dari bitnik Matahari bervariasi dari 1.000 km hingga 50.000 km. 

Perbandingan ukuran bintik Matahari dan Bumi. Sumber: www.windows2universe.org
Perbandingan ukuran bintik Matahari dan Bumi. Sumber: www.windows2universe.org

Jumlah dari bintik Matahari sendiri siklus tersendiri setiap 11 tahun. Siklus ini menandakan seberapa aktif interior Matahari. Pada saat jumlah bintik Matahari sedikit pada satu tahun maka disebut dengan fasa solar minimum sedangkan saat jumlah Matahari berada pada puncak dari siklus disebut dengan fasa solar maximum.

Kondisi medan magnetik dari bintik Matahari dapat menyebabkan fenomena ledakan Matahari (solar flare). Ledakan Matahari sendiri adalah erupsi radiasi elektromagnetik yang disebabkan garis medan magnetik dari bintik Matahari yang saling berpotongan. Energi dari ledakan Matahari juga bervariasi, bergantung pada kosentrasi garis medan magnetik dan juga ukuran dari bintik Matahari itu sendiri. Rata-rata energi yang dihasilkan oleh ledakan Matahari sekitar 1020 Joule atau setara dengan 100 triliun bom TNT.

Durasi dari ledakan Matahari bervarisai dari hitungan menit hingga jam. Ledakan Matahari dapat diibaratkan sebagai dua kabel listrik yang mengalami arus pendek atau korsleting yang memunculkan percikan api. Namun pada ledakan Matahari, materi yang terlontarkan bukanlah api, melainkan gas dan radiasi elektromagnetik.Materi yang dikeluarkan akibat ledakan Matahari pada umumnya akan kembali masuk ke dalam Matahari. Peristiwa ini disebut rekoneksi.

Namun ada kalanya materi yang terlontarkan tidak mengalami rekoneksi akibat energi ledakan Matahari yang terlalu besar menyebabkan materi tersebut terlontar menuju ruang antar planet. Peristiwa ini disebut dengan Lontaran Massa Korona atau Coronal Mass Ejection (CME).

Lontaran Massa Korona dapat menyebabkan angin Matahari (solar wind) yang membawa materi berupa partikel berenergi tinggi yang dapat berdampak bagi manusia. Namun tidak semua CME dapat mengganggu manusia. Hanya CME yang menghadap Bumi lah yang dapat mengganggu manusia. Apabila CME terjadi pada sisi Matahari yang tidak mengarah ke Bumi, maka tidak akan berdampak bagi manusia.

Citra CME dan flare. Sumber: helioviewer.org
Citra CME dan flare. Sumber: helioviewer.org

Salah satu fenomena di Bumi yang diakibatkan oleh CME adalah aurora di kutub. Aurora dapat terbentuk akibat partikel dari CME yang masuk ke Bumi melalui atmosfer di kutub bertumbukkan dengan partikel yang ada di atmosfer Bumi. Warna-warna dari aurora dipengaruhi oleh komponen penyusun dari atmosfer. Warna hijau didapatkan ketika partikel CME bertumbukkan dengan atom Oksigen di atmosfer Bumi.

Citra aurora dari luar angkasa. Sumber : NASA
Citra aurora dari luar angkasa. Sumber : NASA
Selain fenomena indah yang dapat diamati di Bumi, CME dapat membawa efek negatif bagi manusia. Partikel dari CME yang berenergi timggi dapat mengganggu jaringan listrik yang ada di Bumi. Selain itu energi dari CME juga dapat menggagnggu aktivitas di luar angkasa. Energi tinggi dari CME dapat merusak satelit-satelit buatan manusia yang berada di luar angkasa. Astronot di luar angkasa juga diberi persiapan apabila terjadi CME yang mengarah ke Bumi. Hal ini dilakukan untuk pencegahan para astronot terkena paparan radiasi partikel berenergi tinggi yang dapat mengganggu kondisi DNA manusia.

Beberapa contoh efek negatif dari CME antara lain: Putusnya jaringan listrik di Quebec, Kanada pada 9 Maret 1989. Peristiwa ini berasal dari ledakan Matahari pada tanggal 6 Maret 1989 dan diikuti dengan aurora dengan intensitas tinggi yang dapat diamati sampai daerah Texas, Amerika Serikat beberapa hari kemudian.

Peristiwa lainnya adalah putusnya jaringan komunikasi telegram benua Eropa dan Amerika pada 1-2 September 1859. Peristiwa ini berawal ketika terjadi ledakan Matahari yang diamati oleh Richard Carrington, yang merupakan astronom dari Inggris. Efek dari ledakan Matahari tersebut membutuhkan waktu 17 jam untuk berdampak ke Bumi akibat jauhnya jarak yang harus di tempuh antara Matahari dan Bumi yang sejauh 150 juta km.

Para ilmuwan memperkirakan apabila terjadi kejadian serupa akan menyebabkan kekacauan di Bumi. Hal ini diprediksi akibat semakin banyaknya sistem jaringan elektronik di Bumi saat ini. Hal tersebut dapat menimbulkan kekacauan dalam berbagai bidang, antara lain: ekonomi, transportasi, dan sistem komunikasi.

Dari hal-hal tersebut kita dapat mengetahui beberapa aktivitas Matahari, dari bintik Matahari hingga lontaran massa Matahari dan dampak yang ditimbulkan bagi manusia di Bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun