Mohon tunggu...
Oktaviana KK
Oktaviana KK Mohon Tunggu... Koki - human

human

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Dibuang Sayang", MABA UKSW

14 September 2018   22:15 Diperbarui: 14 September 2018   22:30 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengabdian Masyarakat merupakan kegiatan tahunan yang selalu diselenggarakan oleh Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada saat pelaksanaan Orientasi Mahasiswa Baru (OMB). Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa baru Universitas Kristen Satya Wacana dengan bimbingan beberapa dosen dan panitia. Pada Pengabdian Masyarakat tahun 2018 ini, Universitas Kristen Satya Wacana mengangkat tema "Pembagian Komposter".

Komposter merupakan alat yang dibuat untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dengan bantuan bakteri dan aktivator. Seperti yang kita ketahui sampah-sampah organik seperti sisa-sisa makanan, sayur, buah, dan daun-daun kering banyak sekali ditemukan atau dihasilkan oleh rumah tangga. Sampah-sampah rumah tangga ini belum dimanfaatkan dan hanya menjadi sekedar sampah yang kemudian dipunguti oleh tukang sampah untuk dibawa ke TPA. Maka dari itu, kegiatan pembagian komposter ini dilakukan agar sampah-sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga tidak lagi menjadi sekedar sampah melainkan dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bahkan bernilai ekonomis.

Komposter yang dibagikan dibuat dari tong yang didesain khusus untuk menghasilkan pupuk kompos. Sampah yang bisa diolah oleh komposter ini hanyalah sampah-sampah organik seperti sisa-sisa makanan, sayuran, buah, bahkan daun-daun kering di pekarangan rumah. Namun kita perlu memerhatikan sampah-sampah yang dimasukan ke dalam tong komposter ini. 

Sampah-sampah tersebut tidak boleh mengandung minyak seperti gorengan, dan bibit penyakit. Selain itu, sampah yang tidak bisa diolah oleh komposter ini adalah sampah organik yang bertekstur keras seperti batang pohon, tulang, dan biji buah yang keras. Sampah harus dicacah hingga halus terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tong komposter. Proses pengolahan sampah menjadi pupuk kompos ini memakan waktu 3-4 minggu dan pupuk yang dihasilkan ada dua jenis yakni pupulk cair dan pupuk padat.

Pembagian komposter ini dilaksanakan di 40 RT yang berada di sekitar UKSW, yakni di daerah Domas, Kalitaman, Kemiri, dll yang sebelumnya seluruh ketua RT-nya sudah dihubungi terlebih dahulu oleh panitia. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 30 Agustus 2018 lalu.  Ketua RT diminta untuk mengumumkan kepada warganya agar berkumpul di titik tertentu untuk mengikuti penyuluhan dari mahasiswa mengenai manfaat dan cara penggunaan dari komposter itu  sendiri. Di samping penyuluhan, mahasiswa juga memlakukan pemungutan sampah ke rumah-rumah warga untuk melakukan simulasi penggunaan komposter. Setiap RT memeroleh dua tong komposter, dua botol aktivatos, dan dua sprayer. 

Tentunya kami merasa senang atas antusiasme warga dalam kegiatan ini. Semoga komposter-komposter yang telah dibagikan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan tentunya dapat bermanfaat bagi warga selain pupuk yang dihasilkan, komposter ini juga dapat mengurangi sampah rumah tangga. Daripada dibuang, sayang, mending diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat sehingga sampah rumah tangga tak lagi hanya sekedar "sampah".


dokpri
dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun