Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelita Hati

7 November 2022   12:38 Diperbarui: 7 November 2022   12:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Okta Chandra RK 

Pelita hati

Hati ini gelap, hitam legam
Seperti kapal yang karam
Bentuknya tak beraturan, hanya seonggok logam
Tak ada harapan untuk didaur ulang

Menjunjung kejujuran penuh dengan ujian
Mencoba menjadi putih namun selalu terbelokkan
Ke arah abu-abu yang terkadang hitam
Terombang ambing oleh lingkungan, hingga akhirnya karam

Hal baik tak memiliki nilai
Uang lah yang menjadi acuan kebenaran
Membangun pandangan yang terbaik bagi pemiliknya
Menghantui setiap insan yang belum terlalu punya

Menghargai dan menghormati selalu diberi pada orang yang berada
Memiliki jabatan ataupun segalanya
Mereka mungkin lupa, bahwa semua itu sementara
Roda kehidupan akan segera menggantikan

Berjalan lurus berat menentang arus
Mengikuti arus melawan prinsip diri yang menghunus
Menggapai cahaya kebenaran perlahan dengan mengatur arus
Hati ini pelita dari legamnya jiwa, jangan sampai tergerus arus yang rakus

Benar atau salah kini bias
Hal salah seolah benar, bahkan dibuat benar
Benar dipersalahkan karena tidak sesuai lingkungan
Mayoritas yang berkuasa, lingkungan membentuk segalanya

Ya Allah jadilah pelita hati untuk hati yang legam ini
Berilah cahaya dari setiap langkah yang akan dijalani
Jauhkan diri ini dari kelamnya duniawi
Berikan kemudahan dalam menjaga diri
Agar lingkungan tidak menguasai

Cahaya ini redup seolah tak sanggup
Setitik terang ini menjadi pedoman hidup
Seberapa kerasnya teriakan yang tertiup
Tetap akan berjalan dengan telinga yang tertutup

Pelita ini jalan kebenaran
Menuju kehidupan yang tak berakhiran
Kekal abadi dalam tujuan
surgaMu yang penuh kebahagiaan
 
Pelita ini adalah sebuah prinsip
Simbol benteng diri terpaan hidup
Pelindung dari lingkungan yang mencoba meraup
Setiap kebaikan dari hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun