Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tangerang kembali menjadi sorotan. Di tengah kondisi buruh dan pencari kerja yang kian sulit, instansi ini justru tercatat menggelontorkan anggaran Rp523 juta hanya untuk perjalanan dinas luar kota.
Angka fantastis ini memantik pertanyaan mendasar: untuk siapa sebenarnya Disnaker bekerja, untuk rakyat pekerja atau untuk kenyamanan pejabatnya?
Situasi buruh di Kabupaten Tangerang masih jauh dari kata sejahtera. Masalah upah murah, sulitnya akses pelatihan kerja, hingga minimnya kesempatan penempatan kerja masih jadi keluhan klasik yang tak kunjung terjawab.
Namun alih-alih memperkuat program yang menyentuh langsung kebutuhan pekerja, anggaran justru digelontorkan besar-besaran untuk akomodasi, tiket, dan fasilitas perjalanan pejabat.
Perjalanan dinas memang bisa dibenarkan sebagai kebutuhan birokrasi. Tetapi, setengah miliar lebih hanya untuk jalan-jalan pejabat jelas bentuk kemewahan yang kontras dengan kenyataan rakyat di lapangan.
Buruh harus berhemat, sementara pejabat Disnaker bisa menikmati fasilitas perjalanan dari APBD. Kontradiksi ini semakin menegaskan jarak antara birokrasi dan rakyat pekerja yang semestinya mereka lindungi.
Penggunaan APBD harus berpihak pada kepentingan publik. Rp523 juta bisa dialokasikan untuk beasiswa pelatihan keterampilan, program penempatan kerja, atau dukungan penguatan serikat pekerja.
Tapi semua itu terpinggirkan oleh mentalitas birokrat yang masih lebih nyaman "melancong" ketimbang bekerja serius mengatasi problem pengangguran dan ketenagakerjaan.
Sudah saatnya DPRD dan publik menuntut transparansi serta evaluasi menyeluruh terhadap pola belanja seperti ini. Kritik ini bukan sekadar soal nominal, tetapi tentang arah kebijakan: apakah uang rakyat digunakan untuk buruh dan rakyat kecil, atau sekadar jadi tiket hura-hura pejabat.
Jika kondisi ini dibiarkan, maka Disnaker akan semakin kehilangan legitimasinya di mata publik. Buruh tercekik dalam realitas pahit, sementara pejabatnya berfoya-foya di jalanan.
Penulis: Ari Sudrajat Aktivis Muda pendiri Benteng Rakyat Tangerang (BENTANG)