Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Gabung EAFF Bukanlah Langkah Bijak Bagi PSSI dan Persepakbolaan Indonesia, Berikut Alasannya

21 Juli 2022   13:14 Diperbarui: 21 Juli 2022   14:17 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: okezone.com

Ada 3 penyebab mengapa Sepak Bola Indonesia sulit berkembang yang dirangkum dari berbagai sumber.

Pertama, Indonesia kekurangan sekolah sepak bola di berbagai daerah. Akibatnya pembinaan terhadap bakat-bakat usia dini tidak berjalan.

Bila berkaca pada negara-negara yang memiliki dunia sepak bola yang maju, maka pembinaan usia dini dalam sekolah-sekolah bola mereka mempunyai peranan yang sangat signifikan.

Bakat-bakat muda yang ditemukan sekolah atau akademi sepak bola akan digembleng dengan sungguh-sungguh sehingga bakat dan kemampuannya bisa tereksplorasi secara maksimal.

Belum lagi, masih ada pandangan bahwa sepak bola tidak mampu menghidupi orang sehingga banyak orang tua tidak merelakan anak mereka disekolahkan di sekolah-sekolah sepak bola yang ada.

Ada anak berbakat yang masuk dalam sebuah tim hanya sekedar menjadi batu loncatan untuk mendapat pekerjaan.

Apabila PSSI mau serius memajukan sepak bola tanah air, maka bangunlah sekolah sepak bola yang banyak di daerah.

Kedua, kita minim pelatih lokal yang berkualitas.
Persoalannya bagaimana bisa mendapatkan pelatih lokal yang berkualitas apabila kompetisi lokal kita tidak berkualitas.

Bukan rahasia lagi bahwa di berbagai daerah masih ditemukan adanya pengaturan skor dalam event-event sepak bola.

Jelas, ini sangat mempengaruhi para pelatih sehingga kemampuan terbaik mereka dalam meracik tim tidak bisa dikeluarkan secara maksimal. Toh, skor sudah diatur.

Karena itu PSSI mesti berpikir untuk menaikan level kompetisi-kompetisi lokal kita sampai dengan nasional dengan aturan yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun