Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dunia Berjalan Dalam Kegelapan

15 Desember 2011   09:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:14 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berjalan dalam gelap artinya berjalan dalam ketidakpastian. Kita tidak tahu apa yg ada di depan kita ; kita tidak tahu apakah ada lubang, batu, jurang, sungai, bahaya…di depan kita. Tapi kita terus berjalan, dan berjalan tanpa tahu apa yg akan terjadi dan kapan. Kita tidak tahu apa yg akan terjadi di ujung perjalanan kita.

Bukankah demikian halnya dengan umat manusia. Semua orang sedang berjalan ke masa depan. Ujung masa depan itu adalah kematian ; namun kita tidak tahu di titik mana kita akan mati. Dan sedihnya kita tidak tahu ada apakah di balik kematian itu? Ada kegelapan yg sangat gelap di balik kematian itu.

Menurut orang2 yg percaya adanya Tuhan, di balik kematian ada 2 hal yg ekstrem : surga dan neraka. Keduanya merupakan tempat perhentian akhir. Menurut orang atheis tidak ada apa2 di balik kematian itu. Tapi bagaimana si atheis itu bisa tahu? Sedangkan ia hanyalah manusia yg terbatas, yg tidak mahatahu….

Kembali ke hal surga dan neraka. Kita tidak tahu seperti apa kedua hal tsb. Tapi mungkin kita sudah tahu gambaran dan baunya secara samar2 saja. Penderitaan dan kebahagiaan di dunia ini adalah bayang2 dari kedua hal tsb. Ke dua tempat tsb adalah kekal. Artinya tidak ada ujung dan akhir dari surga atau neraka tsb ; keduanya adalah terminal akhir bagi kita.

Manusia berjalan dalam kegelapan karena ia tidak tahu apakah ia akan sampai ke neraka atau ke surga. Jadi apa yg bisa dilakukan? Kumpulkan amal iabadah sebanyak2nya. Itu pun tidak menjamin. Amal, ibadah dan kebaikan manusiawi tidak menjamin apa2.

Kalau anda tidak percaya, tanyalah kepada para pembimbing rohani anda. Tanyakan kepada mereka, bagaimanakah caranya agar anda sampai ke surga, dan terhindar dari neraka? Pasti jawabannya adalah : “lakukan amal ibadah sebanyak2nya. Tapi kalau pun sudah dilakukan hasilnya siapa yg tahu?” Kata mereka pula. Artinya mereka juga tidak akan mampu menjawab pertanyaan pelik tsb. Kalau orang buta menbuntun orang buta keduanya akan jatuh bersama2 ke lubang.

Orang yg dianggap paling saleh di antara mereka pun didoakan terus agar sampai ke surga bukan ke neraka. Doa adalah permohonan. Adanya permohonan menandakan ada sesuatu yg dibutuhkan dan belum terlaksana. Doa agar selamat artinya keselamatan itu belum pasti dan belum di tangan. Tidak mungkin seseorang meminta sesuatu yg sudah dia terima, bukan? Tidak mungkin orang yg sudah mendapat keselamatan terus didoakan keselamatannya.

Apakah yg membuat ketidakpastian tsb di atas? Di dalam diri manusia ada dosa yg membuatnya cenderung melakukan dosa. Dosa inilah yg membuat segala amal,ibadah dan kebaikan manusia menjadi pupus. Hal ini lah yg membuat surga itu menjadi suatu pengahrapan yg tidak pasti. Tidak pasti itu adalah kegelapan.

Tetapi Yesus berkata :"Aku adalah Terang Dunia. Sebab itu, jikalau kalian mengikut Aku, kalian tidak akan terantuk di dalam gelap, oleh karena Terang Yang Hidup akan menerangi jalan kalian."

http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter/?b=43&c=8&version=fayh&lang=indonesia&theme=clearsky

Sykurlah ada jawaban dalam semua pertanyaan yg tak bisa terjawab di atas. Inilah Kabar baik itu.

Selamat Natal, saudara-saudari para kudus Allah, yg adalah milik Yesus Kristus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun