Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rebutan Jabatan Publik

28 Agustus 2021   22:26 Diperbarui: 29 Agustus 2021   08:11 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadilah ia mengurus segala hal tentang mutasinya ke daerah lain. Ia yang harusnya pensiun  tahun ini membuat berbagai cara untuk menambah lagi satu tahun. Tujuannya dengan waktu tersisa jika ia memimpin bisa punya banyak duit.

Layknya Ia di awal tahun dua ribuan. Kala menjabat Kabid di salah satu dinas. Ia jaya. Kaya raya. Namun semenjak orang nomor 1 itu habis maaa periodenya, dan salah mendukung kandidat maka usailah sudah kejayaannya.

Pengurusan berhasil. Ia diterima. Pindahlah ia ke kabupaten tujuan. Menjadi staf di salah satu dinas sembari menunggu akan dilantik. Namanya sudah disebut-sebut. Untuk ukran kota kecil, sangat gampang hal ini diketahui.

Namun ia keliru. Ia salah langkah. Dipikirnya akan mendapat tempat karena pemimpinnya kerabat dekat. Namun justru tak demikian. Ia tak diperhitungkan sama sekali. Hanya remah-remah di keramaian.

Pulanglah ia. dan menyimpan ambisi membara akan membalas di kemudian hari. Saya menemuinya ketika ia menelpon. Dicurahkanlah segala kekesalannya.

"Dasar tidak komitmen. Saya ini pamannya. Sudah susah-susah mengurus pindah. Malah dipilihnya orang lain.," keluhnya.

"Semua orang sudah marah. Dia tidak komitmen pada janji awal kemarin. Padahal dia bilang ke saya bahwa saya akan tetap dilantik apapun caranya," lanjutnua.

Saya hanya menyaksikan. Kerisauan yang dihadapinya. Rencananya hancur total. Diakhir obrolan ia putuskan pensiun dan membangun kekuatan melawan ia pada pemilihan mendatang.

Dinamika ini adalah salah satu kasus yang sering terjadi. Banyak dari mereka yang berburu jabatan dengan berbagai cara. Apesnya tidak semua langkah yang diambil membuahkan hasil. Kecuali mereka punya jaringan besar hingga pusat.

Ini terbukti dari beberapa mutasi atas dasar politik yang kemudian menjadi  dilema karena tidak diterima oleh lembaga semisal Kemendagri. Alhasil, mau tak mau mereka harus mengembalikan jabatan tersebut walau sekalipun musuh politik. (sukur dofu-dofu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun