Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Samsul dan Cerita Pemuda Kota Ternate Mencari Rupiah

21 November 2020   21:13 Diperbarui: 24 November 2020   06:31 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samsul sedang mengorek kelapa yang di matangkan (Dokumentasi pribadi)

Semua hasil itu diserahkan ke sang ibu. Tidak ia pegang dan sang ibu yang nantinya akan mengatur hasil tetsebut.

Dok. Anyong. Kelompok falamaras
Dok. Anyong. Kelompok falamaras
Selain pekerjaan yang dilakukan Samsul, anak-anak muda dari sekolah hingga kuliah juga mencari pemasukan dengan beberapa cara, yakni, menawarkan jasa.

Jasa tersebut antara lain Falamaras; memaras rumput atau membersihkan kebun warga. Seperti yang disinggung pada artikel "Tarkam antara nyali dan bakat".

Anak-anak muda seperti Samsul dan lainnya akan membentuk kelompok sekira 7-10 orang. Tujuan pembentukan kelompok ini berbeda-beda. Bisa untuk membeli keperluan yang diinginkan atau keperluan kelompok seperti baju bola dan lain-lain. 

Dalam sistem Falamaras dikenal beberapa metode. Metode ini menjadi landasan harga yang mereka terima. Pertama pekerjaan stenga hari atau satu hari. 

Pekerjaan setengah hari akan di mulai dari pukul 7 hingga jam 12 siang, sementara pekerjaan satu hari di mulai jam 8 sampai 5 sore. Pekerjaan setengah hari tuan rumah akan menyediakan makan siang. 

Jika tak mau menyediakan makan siang maka harga akan berubah. Sementara pekerjaan satu hari tak jarang mereka membawa makanan sendiri dan tuan rumah atau pemilik kebun hanya menyediakan teh sore.

Berikutnya, botak atau kasar. Botak di sini ialah apakah rumputnya bersih atau rata dengan tanah. Sementata kasar ialah rumput yang di potong setengah mata kaki.

Harha yang dibanderol juga punya mekanisme. Jika memakai konsep kelompok maka setengah hari mereka akan dibayat 500 ribu Rupiah dan satu hari 750 ribu Rupiah. 

Namun jika tidak mau, maka mereka bisa menerima harga perorang. Metodenya setengah hari 50 ribu tanpa makam siang dan 75 ribu tanpa makan siang. Serta satu hari 100 ribu perorang, namun kelompok yang ikut dibatasi pemilik kebun yakni hanya 3 sampai 5 orang.

Kebanyakan mereka mengambil bayaran berdasarkan kelompok. Pekerjaan akan dilakukan beberapa kali dalam sebulan kemudian direkap dan dibagi rata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun