Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pohon Aren, dari Cap Tikus ke Gula Merah

2 Agustus 2020   17:39 Diperbarui: 3 Agustus 2020   15:18 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sembari memerhatikan proses pembuatan saya mengobrol dengan beliau. Sebab, rasa penasaran saya begitu tinggi.

"ibu dulu di Papaloang ni banyak yang bikin cap tikus to? Sekarang dong masih bikin ka so trd (sekarang masih buat atau tidak)," Tanyaku penasaran

"Allhamdllilah sekarang sudah tidak buat cap tikus. Banyak masyarakat sudah bikin (buat) gula merah. Ada yang bikin (buat) tapi hanya satu atau dua orang," Jawabnya.

"Kalau berani buat cap tikus maka dorang (mereka) pasti dapa (di) tangkap polisi," lanjutnya.

"Berarti semua sudah buat gula merah,"? tanyaku. " iya, hampir semua masyarakat di Desa Papaloang sudah buat gula merah. Tidak tahu kalau di desa Kampung Makian dan Desa Hidayat,". Jawabnya.

Semua masyarakat yang dimaksud oleh beliau ialah dari 100 lebih Kepala Keluarga, 70 persennya ialah petani yang juga pembuat gula merah.

Sembari mengobrol, suami beliau datang membawa air nira yang baru diambil untuk produksi berikutnya. Setelah itu, ia menengok adonan lalu kemudian membersihkan wadah cetakan yang terbuat daru batok kelapa.

Air nira hasil yang baru diambil dari pohon aren. Dokpri
Air nira hasil yang baru diambil dari pohon aren. Dokpri
Ia berujar, produksi gula merah dalam sekali diaduk di wadah bisa 5-6 jam bahkan lebih. Dan, harus terus diaduk agar merata dan gula tidak lengket. 

Sembari membersihakan batok kelapa, ia mengungkapkan bahwa trik agar gula merah tidak mengeras di wajan ialah cepat-cepat diangkat dan disalin ke catokan kelapa. Jika tidak maka akan mengeras dan tidak bisa lagi dicetak.

"Gula merah kalau sudah masuk ke catokan batok kelapa maka akan cepat kering. Bahkan tak sampai menit sudah kering. Jadi harus cepat-cepat,". ujarnya.

Batok kelapa, wadah pembentukan gula merah
Batok kelapa, wadah pembentukan gula merah
Setelah kering, Lanjutnya, kemudian dibuka dan dibungkus dengan daun pisang kering atau daun enau keting. Tetapi kebanyakan memakai daun pisang karena gampang ditemukan. Alias banyak di kebun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun