Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isi Kantong Belakangan yang Penting Gaya

1 Agustus 2020   22:32 Diperbarui: 1 Agustus 2020   22:49 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya nanti ku pikirkan, saya juga takut di omelin ibu. Auto seminggu di omelin. Pasti di bilang tak sayang orang tua, boros,tak berpikir kalau sakit uangnya dari mana" Keluhnya.

Obrolan itu begitu panjang. Sebelum akhirnya ia menimbang dulu keputusannya.

*****

Seorang sahabat akan melamar kekasihnya, segala persiapan sudah klop. Dari kirim salam hingga tiba lamaran sekaligus hantaran (adat timur). Sebelum lamaran keduanya sudah berdiskusi haibat hingga sepakat biaya pernikahan dan mahar.

Malam hantaran tiba, kedua keluarga besar ikut sepakat. Finnaly. Takutnya jumlah segitu dirasa kurang, bisa ambyar. Apalagi, di timur biaya pernikahan yang ditawarkan ke keluarga mempelai wanita kadang di luar logika. Semacam ada harga standar, yang tak boleh turun. Lebih berfluktuasi dan cebderung inflasi ketimbang deflasi Wkwkw..

Dalam laporan terbaru, biaya pernikahan dua pasangan di pandemi ini mencapai 500 juta. Eits, bukan berarti itu total biaya ya. Itu hanya harga meminang si gadis alias lamaran. 

Kalau sudah segini, pulau Ternate yang  dapat dikelilingi hanya 2 jam ini auto viral. Informasi begitu cepat menyebar di masyarakat dan bisa sampai ke kabupaten lain. Peristiwa ini juga akan menciptakan standar baru dalam meminang anak orang menjadi lebih tinggi lagi. Yah semacam emaslah, nilainya makin naik jika ada pemantik. Tapi kejadian ini terjadi 1 : 10 orang.

Kembali lagi, setelah lamaran dan hantaran, keduanya memilih tema melangsungkan pernikahan yang wah. Gedung di sewa, walaupun kena subsidi jika orang tua PNs, foto preweding, katering dan tentu saja dekorasi pernikahan dan baju-baju yang merogok kocek.

Tentu saja,segala tetebenge di atas membutuhkan biaya yang tak sedikit. Apalagi dekorasi yang dipilih Ketika di tanya, ia berdalih " pernikahan itu harus mewah. Keluarga mempelai wanita kan anak pejabat. Masa nikah  dibuat sederhana. Kan dua keluarga kami juga besar. Banyak yang datang,"

Antara mewah dan sederhana adalah dua hal yang mengukur skala sosial seseorang. Tentu saja, yang kaya akan menyelenggarakan secara mewah dan yang biasa-biasa dilakukan secara sederhana. Yang tidak masuk akal ialah yangbsederhana kepengin mewah.

Ia lantas mengeluarkan biaya lebih banyak dan saya pun harus ngutang sana sini guna memuluskan hasratnya. Yap demi persahabatan okelah. Tetap harus di bantu apapun kondisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun