Persoalan Sanitasi
Sama halnya dengan persoalan sampah, persoalan sanitasi masyarakat juga masih minim. Baik dari kesadaran masyarakat serta keterlibatan pihak-pihak terkait dalam kampanye kesehatan.
Masih di dapati warga membuang air besar (BAB) di pantai walaupun sudah banyak MCK pada setiap rumah. Belakangan memang terjadi penurunan drastis sejak masyarakat menggunakan MCK. Tetapi, tak jarang pula masyarakat membuang air di pantai. Kondisi ini tentu saja berpengaruh pada kesehatan masyarakat di setiap desa.Â
Geliat Pembangunan Tanpa Memperhatikan Ekologi
Peembangunan membawa kabar baik bagi masyarakat namun di satu sisi merugikan lingkungan jika tidak memperhatikan kondisi ekologi. Di desa saya, banyaknya proyek pemerintah seperti pembangunan talud, menggunakan material yang di ambil dari pantai. Batu karang di pecahkan dan pasir-pasir di gali.Â
Alhasil, abrasi dan kerusakan karang terjadi secara total. Sudah hampir 20 Tahun praktek ini dilakukan. Di mana setiap ada proyek, pengusaha atau kontraktor membayar masyarakat untuk mengambil batu, kerikil dan pasir dengan hitungan berbeda-beda.Â
Untuk batu 1 kubik  biasanya di bayar seharga 200 ribu. Pasir 1 Kubik antar 200-250 sedangkan kerikil bisa mencapai 100 hingga 250.
Masyarakat tentu saja melihat ini sebagai peluang penghasilan yang nyata ketimbang menunggu panen perkebunan 3 bulan sekali dan mengambil bagian untuk memperoleh penghasilan.Â
Maka bisa dibayangkan jika per semester, ada 1 proyek yang masuk, Â maka berapa kerugian yang hasilkan oleh praktek ini?
****
Pada intinya desa mempunyai keunggulan dan kelemahan. Hidup di desa akan selalu menyenangkan dengan segala budaya yang melekat. Namun, persoalan desa juga sangat kompleks untuk di selesaikan.Â