Mohon tunggu...
Fajar Sidik
Fajar Sidik Mohon Tunggu... Hoteliers - Sharing Beauty Of Indonesia & my Life

A Journey to Complete 34 Province of my Bucket List !!!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita "Perdana Solo Traveling" Demi Mengejar Indahnya Sunrise Borobudur

21 Agustus 2019   12:03 Diperbarui: 24 Agustus 2019   23:30 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bulan Maret 2019 lalu, saya melakukan perjalanan perdana untuk pertama kalinya traveling sendirian atau yang sering di kenal dengan Solo Traveling. 

Rute yang di jalanin mulai dari Solo, Jawa Tengah, Yogyakarta sampai ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. 

Sebetulnya perjalanan ke Borobudur ini gak terpikir sama sekali, di dalam pikiran saya pada saat mulai berangkat dari Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Karena memang awalnya hanya niat untuk datang aja ke acara resepsi pernikahan sahabat saya yang kebetulan di laksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah. 

Namun di tengah asyiknya perjalanan di dalam kereta Senja Utama Solo itulah seketika tiba-tiba muncul inspirasi untuk sekalian saja mencoba ngerasain rasanya sunrise di Borobudur kaya gimana sih ? memang kalau di lihat banyak dari feeds instagram para travelgram, woww !!! ternyata memang sangat layak buat di eksplore. 

Okee... singkat cerita itenary-nya pun mendadak saya buat di dalam kereta menuju perjalanan ke Solo.

Instagram @fajjar.sidik
Instagram @fajjar.sidik

Setelah selesai datang di acara resepsi pernikahan sahabat, saya langsung bergegas menuju Stasiun besar Solo Balapan, yang mana saya harus mengejar Kereta Ekspress Prameks yang akan mengantarkan saya menuju Yogjakarta. 

Berangkat sekitar pukul 16.00 WIB dari Stasiun Solo Balapan, perjalanan menuju Yogjakarta saya dapatkan dengan sangat nyaman, beruntungnya saya bisa dapat tiket kereta Prameks yang saya pesan last minute melalui aplikasi online di LinkAja, dan sekitar pukul 16.36 WIB dengan durasi perjalanan sekitar 36 menitan, kereta yang saya tumpangi sudah sampai di stasiun dekat Bandara Adi Sucipto. 

Mengingat waktu yang sudah nanggung terlalu sore dan cuaca di Yogyakarta pada waktu itu yang gak bersahabat, saya pun membatalkan niat yang tadinya mau hunting Sunset di Ratu Boko. 

Langsung saja bergegas menuju Loket Bus Damri yang letaknya berada persis didalam kawasan Bandara Adi Sucipto, disini saya memesan tiket bus Damri yang akan saya gunakan sebagai transportasi dari Yogyakarta menuju Borobudur. 

Saya dapat tiket yang jam keberangkatannya pukul 17.30 WIB, namun sayangnya ketika saya tanya ke petugas loket, bus yang saya naiki hanya berhenti di Pertigaan Magelang saja. 

Padahal sebelumnya saya baca review dari beberapa blogger kalau ada Bus dari Bandara Adi Sucipto yang langsung menuju gerbang Candi Borobudur, dan berangkat setiap 1 jam sekali katanya. 

Alhasil nihil, perasaan rasa takut mulai membayangi ketika berada di dalam bus, mengingat perjalan menuju Magelang di malam hari, belum booking penginapan apapun untuk bermalam di Borobudur, bercampur rasa takut pertama kali saya travelling sendirian. 

Di dalam bus Damri, saya banyak chat dengan seorang teman dekat di Jakarta untuk meminta saran saya harus apa dan bagaimana, ditambah kondisi di sepanjang jalan dari Yogya menuju Magelang waktu itu juga turun hujan yang tak kunjung berhenti. 

Beruntung teman saya cukup menenangkan meski kami berkomunikasi cuma lewat applikasi chatting saja, dia bilang  "Yogyakarta itu tempat yang paling aman kok untuk bepergian di malam hari"  dia menyarankan saya untuk langsung naik ojek saja ketika sudah sampai di Magelang. Oke.. jadi saya coba ikutin dan percaya aja dulu sambil banyak banyak berdoa di dalam Bus Damri. 

Dan tepat di Pukul 20.16 WIB bus yang saya tumpangi sampai di pertigaan Jalan Raya Magelang, dengan hujan yang masih turun rintik rintik saya turun dan kebingungan nyari tukang Ojek yang gak kelihatan posisi pangkalannya ada di dimana, 4 Menit berdiri di depan jalan raya, seketika ada suara memanggil saya dari kejauhan seberang jalan sana.

"Mass,, Mass,,," ternyata bapak bapak usia sekitar 40 tahun menghampiri saya dengan sepeda motor yang dibawa nya.  Sambil menanyakan, Mau kemana mas ? saya jawab dengan nada sediki takut, saya mau ke Borobudur pak. 

Gak pake lama, si bapak itu langsung menyuruh saya naik motor dan pakai jas hujan sambil bilang, ayo mas ojek kesana 30 ribu aja. Gak pake mikir juga karena udah kemaleman, ya sudah saya naik langsung Ojek itu dalam hati berkata "Thanks God", di perjalanan si bapak ini nanya mau diantar ke mananya mas ? Karena saya memang belum sempet booking penginapan dan alhasil ya sudah pak saya minta diantar kepenginapan yang dekat sekitar Candi Borobudur aja, 15 menit perjalanan naik Ojek  dari Magelang akhirnya sampai di sekitar kawasan Borobudur pukul 20.34 WIB. 

Di sini si Bapak kasih rekomendasi ke saya untuk menginap di salah satu penginapan yang jaraknya hanya 900 meter dari pintu gerbang utama Candi. 

Sampe di penginapan, saya langsung ke sebuah Homestay yang resepsionist-nya juga gak ada di meja, saya sampe harus ketuk ketuk pintu gerbang khusus dapur yang lokasinya masih ada di dalam komplek homestay itu, sepertinya ada suara ibu-ibu tua menyambut dengan logat bahasa Jawa Yogya-nya yang halus " Nje,, ada yang bisa dibantu mas ?" Saya jawab, iya bu.. saya mau menginap pesan kamar 1 malam, masih ada kamar yang kosong kah?  Si ibu tadi langsung mengantarkan saya ke dalam homestay yang didalammya ada beberapa kamar kosong yang memang belum ada pengunjung menginap. 

Udah gak kepikiran apa apa lagi karena udah terlanjur malam dan pengen cepet-cepet beristirahat mengingat besok subuh jam 4 pagi harus udah start jalan hunting Sunrise ke Borobudur.  Tapii... satu jam ada di dalam kamar itu mulai berasa gak enak perasan saya, alhasil saya menuju kembali ke dapur tempat si ibu tadi tiduran, saya bilang saya mau pindah kamar aja bu, ada gak kamar yang lebih enak posisinya, si ibunya tanya, emangnya kenapa mas ? 

Sebenernya saya ngerasa takut, cuma gak mau bilang aja sama si ibu ini, akhirnya cuma bilang ngga apa-apa, bu.. saya lihat tadi ada 2 kamar yang agak bagusan di dekat halaman depan, itu masih ada yang kosong gak bu? si ibu jawab, "masih ada mas, kebetulan sebelah kamarnya ada tamu di situ"  Oh yauda... saya langsung bilang sama si ibu buat upgrade pindah ke kamar itu aja meski agak mahal sedikit harganya, setidaknya bisa lebih nyaman. 

Sekalian juga saya minta tolong dicarikan sepeda untuk disewa buat sunrise besok, tenyata di homestay ini juga menyewakan sepeda, dan kunci sepeda sudah saya terima, sekalian ajah saya simpan masuk sepedanya ke dalam kamar, dan langsung beristirahat.

Baru bisa tidur pukul 01.30 WIB, alarm HP yang memang sudah saya setting semalam di pukul 03. 30 pun berdering, gak pake kumpulin nyawa lagi, langsung ke kamar mandi, byurrr.. dingin nya mandi subuh subuh di kawasan Magelang ini. 

Perasaan excited langsung menuju ke arah gerbang Hotel Manohara Resort dari homestay yang ditempuh 10 menit dengan mengayuh sepeda sambil menikmati udara Subuh dinginnya Magelang yang cukup menusuk tulang, beruntung meski cuma bawa kemeja panjang putih setidaknya gak sampe masuk angin. 

Sampai di area pintu masuk Manohara Resort saya langsung menuju  meja reservasi untuk beli tiket Sunrise Borobudur seharga Rp. 350.000. Harga ini untuk wisatawan domestik yah termasuk sudah dapat lampu senter yg bisa digunakan sebagai penerangan menuju Puncak Candi, Sarapan Pagi ala hotel bintang 4, dan dapat juga Souvenir khas Borobudur yang semuanya itu bisa kalian dapat secara gratis setelah kita menikmati Sunrise. 

Story Instagram @fajjar.sidik
Story Instagram @fajjar.sidik

Saya mulai naik ke puncak Borobudur itu start pukul 5 Pagi, dengan langkah yang sedikit tergesa-gesa dan penerangan yang minim karena hanya menggunakan lampu senter kecil yang di pinjamkan Pihak Manohara Resort.

Setelah 10 menitan jalan kaki dan akhirnya sampai di anak tangga menuju Puncak Stupa Candi Borobudur, berhubung saya terbilang sampai lebih awal, jadi saya sengaja cari spot yang memang benar benar tepat didepan titik sunrise-nya supaya dapat hasil foto foto yang bagus buat di posting di IG.

Story instagram @fajjar.sidik
Story instagram @fajjar.sidik

 Story Instagram @fajjar.sidik
 Story Instagram @fajjar.sidik

Tepat pukul 05.17 WIB, Matahari nampak mulai muncul malu-malu di balik stupa Borobudur yang megah dan diselimuti kabut tipis. 

foto Instagram @fajjar.sidik
foto Instagram @fajjar.sidik

Pukul 06. 18- 06.45 WIB, inilah waktu puncak ketika Sunrise Borobudur terlihat sangat indah untuk diabadikan bagi siapapun yang mengunjunginya.

Perjalanan Singkat, melelahkan, dan banyak hal-hal yang diluar perkiraan pun terbayar total dengan menikmati indahnya Sunrise di Borobudur ini. 

Tidak heran kalau pemerintah Indonesia memasukkan Candi Borobudur sebagai Destinasi Super Prioritas, karena selain memiliki bangunan bersejarah, Candi terbesar di Dunia ini juga menyimpan banyak cerita dan pemandangan luar biasa yang bisa wisatawan eksplore .

Foto instagram @fajjar.sidik
Foto instagram @fajjar.sidik

Story Instargam @fajjar.sidik
Story Instargam @fajjar.sidik
Setelah puas menikmati matahari terbit di Candi Borobudur selama kurang lebih 4 jam, saya akhirnya langsung menuju restaurant untuk menikmati sarapan pagi yang sudah disediakan oleh Manohara Resort. 

Setelah sarapan pagi, perjalan Solo Traveling saya dilanjutkan dengan mengayuh sepeda di sekitar komplek Candi Borobudur dan juga berkunjung ke beberapa objek wisata lain di sekitarnya. 

Foto Instagram @fajjar.sidik
Foto Instagram @fajjar.sidik

Berhubung perjalanan wisata kali ini saya lakukan seorang diri atau yang dikenal dengan "Solo Traveller". 

Alhasil harus atur pasang tripod sendiri, cari angel Foto yang pas sendiri, gaya atur sendiri, ribet sendiri, buat itenary sendiri. 

Dan di pengalaman perjalanan saya kali ini benar-benar sangat mengesankan. 

Borobudur "Saya akan kembali datang". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun